Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Cerpen | Jembatan Terakhir

Diperbarui: 8 November 2019   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

di tempat ini
di tempat pertama aku menemukanmu
kembali kudatangi tempat ini
tapi kudengan yang lain

samar kudengar
suara yang selalu kukenal itu suaramu
kau terlihat bahagia bersamanya
dia kekasihmu yang baru

aku pun terdiam
saat gadis kecil berlari ke arahmu gadis kecil yang miliki mata indah persis seperti matamu

dan kau tersenyum (aku pun tersenyum)
dan kugenggam tangan wanita di sampingku
(dan kau genggam tangannya, dan kau genggam tangannya)
dan berkata lirih di dalam hati (lirih hati) tentang semua ini

(By Virgoun feat Audy)

Ketika berdiri di jembatan ini, tetiba saya merasa dilahap kenangan. Saya membayangkan perempuan berambut bob itu merebahkan kepalanya di samping saya. Aroma urang-aring menyemburat dari ujung rambutnya. Saya melihat dia begitu menikmati pemandangan di bawah sana. Sepasang angsa dan empat anaknya. Begitu riang! Berkejaran, atau seperti main petak-umpet menyembunyikan kepala. Lalu meleter bahagia sambil menggoyang-goyangnya.

"Mas mau punya anak berapa?" Manik matanya menghunjam jantung saya. Ada binar-binar kebahagiaan di situ.

"Kau ingin berapa? Kalau aku ingin sebelas orang."

"Kenapa sebanyak itu?"

"Mau membentuk tim sepak bola."

"Dasar pemain sepakbola!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline