Lihat ke Halaman Asli

rifal yoga

Panggil saya nopal

Membayar Utang pada Hantu?

Diperbarui: 21 Desember 2022   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh: rifal yoga Pratama

_________

Pada cinta yang tertinggal di warung sederhana area universitas.

Tempat aku pernah meminjam materil kepadamu disaat kehabisan amunisi pada jam makan siang.

Dan juga tempat yang meninggalkan bekas buram seperti kabut Pennsylvania tahun 48

Momen itu bermula saat keberanianku mempertanyakan kembali antara keseriusan hubungan atau akhir menyudahi.

Seperti biasa, tak pernah terbalas tanpa secuil kata, isyarat, apalagi makna.

Berpisah karena tak sejalan mungkin ungkapan klasik yang tidak asing bagi setiap insan. Realitas ini memang sulit kuterima dengan kelapangan hati, karena pertama kalinya mengenal sosok baru, apalagi sepertimu.

5 tahun berlalu.. tanpa komunikasi setelah momen penting tempo silam.

Dan kali ini aku datang untuk mengenyam pendidikan yang ke dua kali (program Pascasarjana)

Dan sekarang aku kembali menikmati makanan di warung yang sama. Kali ini tidak sedang bersamanya lagi. Dan bukan pula dengan orang lain.

Ini hanya sebuah nostalgia, sekaligus menyikapi bagaimana caranya membayar hutang makanku dahulu kepadanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline