Klaten (07/02/2023) Pasca meluapnya sungai yang terletak di samping Kantor Desa Tanjung, menyebabkan rusaknya Taman Tanjung yang letaknya tepat bersebelahan dengan Kantor Desa Tanjung. Semula taman ini biasa digunakan untuk berkumpul dan bermain masyarakat Tanjung.
Bersamaan dengan pelaksanaan KKN Tim I Universitas Diponegoro, Rifaldoni sebagai salah satu Mahasiswa Arsitektur dengan penempatan KKN di Desa Tanjung mengusulkan sebuah Desain baru sebagai perwajahan Desa Tanjung. Taman Tanjung yang akan didesain menggunakan konsep "Guyub Rukun", dimana taman ini akan mengadopsi nilai kekeluargaan Desa Tanjung sebagai salah satu desa dengan nilai kekeluargaan yang tinggi.
Taman yang sudah melalui tahap Asistensi bersama Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat ini nantinya akan dibuat dengan mengadopsi Kekayaan Payung Lukis Tanjung sebagai salah satu nilai kebudayaan Desa Tanjung. Kemudian nantinya akan dilengkapi dengan taman bermain, Ruang berkumpul, hingga area berswafoto. Hal ini guna menarik masyrakat Desa Tanjung dan sekitarnya untuk datang dan mengikuti kegiatan yang akan direncanakan secara berkala oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Nantinya taman ini akan digunakan sebagai salah satu ruang berkumpul, berkegiatan masyarakat desa tanjung dan juga semua kegiatan Bumdes nantinya akan dipusatkan ditaman ini. Kami berharap dengan adanya desain baru yang sudah dirancang oleh Mas Rifaldoni sebagai Mahasiswa Arsitektur dari Universitas Diponegoro ini dapat menciptakan sebuah perwajahan yang baru bagi Desa Tanjung kedepannya." Ucap Sumento, selaku Kepala Desa Tanjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H