Lihat ke Halaman Asli

rifai mukin

Pengawas Sekolah

Menanti Malam

Diperbarui: 18 Maret 2024   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menanti Malam

Di dalam matamu ada rasa pilu

Ddan redupnya menjalariku jauh ke hati
Kemudian bergumam sendiri
Aku benar-benar pantas dicaci

Senyummu tidak tulus

Dan matamu masih menantang langit

Kapan ia berhenti menepis

Luka di langit

Ada takdir mana yang bisa kita ingkari

jika kita kehilangan kata maaf untukmu  
Langit masih menangis diderah luka
Dan kita tidak dapat melewati air matanya.

Semoga esok surya tidak terlalu tergesa-gesa

Dan langit sudah berdamai dengan kecewanya
Agar kita dapat menghabiskan sore dengan senyuman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline