BAYANGMU DALAM PELUKKAN
By. Rifai Mukin
Bibir merekahmu yang pernah kulumat dengan legit
Dan pelukanmu laksana selimut hangat
Bercerita cinta tanpa batas dengan tabur tanda tanya yang sekarat
Lentik jemari yang pernah kugenggam,
dan lengan yang kubiarkan terulur,
bisikan kerinduan dalamnya sentuhan yang memaksa canduku untuk dikenang.
Pada potretmu yang ingin kutuju.
Dan bila telah disenja jejakku, melangkah tak apa tersesat.
Figuraku selalu tentangmu, yang mengisahkan rahasia mesra pelukmu
Laukaana waktu nakis aku ingin segera bangkit, genggamanmu erat tak membuatku terlena,
Karena demi memahami dirimu yang sulit ditebak
Sejak awal kupatri akal sehatku hanya kegilaan, agar dirimu selalu di berandaku
Kamu jangan kemana-mana,
biarlah aku menemukanmu dalam riuhnya duniamu.
Aku cukup letih, tetapi kamu memberiku arti mimpi yang bisa kusinggahi.
Bukankah kamu telah menganggapku berarti?
Cinta ini tak akan mati, sebab rasa bukanlah delusi.
Kamu tak perlu mempercayai tanpa tetapi, biar kutunjukkan padamu makna abadi—
tentang hati.
Lamahora, 26/11/2023
Rifai Mukin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H