Lihat ke Halaman Asli

GEMALI Gelar 4 Diskusi Interaktif, Ketua Ormas hingga Rektor Jadi Pemantik

Diperbarui: 16 Mei 2020   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam situasi pandemi ini kegiatan pembelajaran di seluruh perguruan tinggi dirumahkan digantikan dengan metode belajar mengajar dari rumah secara online (Daring). Hal ini pun berpengaruh pada kegiatan kemahasiswaan juga berbagai komunitas lainnya. Dalam kaitannya, berbagai "Diskusi Publik" yang biasanya dilakukan dengan tatap muka kini bertransformasi mengikuti perkembangan digital. Aplikasi meeting online seperti Zoom dan Google Meet lazim di gunakan oleh berbagai intansi, komunitas hingga lembaga pendidikan untuk keberlangsungan proses belajar mengajar.

Gerakan Muda Literasi Islam (GEMALI) menggelar 4 sesi Diskusi Publik dengan berbagai topik dengan metode Diskusi Online. Aplikasi zoom jadi media pilihan. Bekerjasama dengan komunitas Brigez, SEMMI dan Syarikat Dagang Muslim (SDM). Dengan menggait para pannelis/ pemantik : Toga Marsuali (Ketum IPCR) Agwinanda Eka Nugraha (Ketua Brigez DPW Bogor Raya), Rizqi Fathul Hakim (Ketua PB SEMMI), Naufal Abdul Afif (Ketua IMM komisariat UIKA), Muftyasha Hanief Fathan ( Founder GEMALI) dan Dr. Saiful Falah (Rektor IUQI dan Founder Santri Nulis), GEMALI gelar 4 diskusi online bertajuk :

1. Membangun Nilai Idealisme Islam di Bulan Ramadhan

dokpri

2. Restorasi Diri di Bulan Suci Ramadhan Dengan Menapaktilasi Pejuang Islam di Indonesia , Jum'at (13/04)

dokpri

3. Peranan Pemuda Islam Dalam Mengkualitaskan Masyarakat Indonesia Di Bulan Ramadhan, Rabu (08/05) dan

dokpri

4. Restorasi Diri Dengan Literasi di Bulan Ramadhan, Jum'at (15/05)

dokpri

Diskusi Online ini dikuti 50 lebih peserta yang di hitung sejak diskusi pertama hingga keempat. Para peserta berasal dari lintas mahasiswa, komunitas, masyarakat hingga dosen kampus.

Muftyasha Hanief Fathan, Pemantik sekaligus Founder dari Komunitas GEMALI ini menjelaskan bahwa tujuan dari diskusi ini sebagai salah satu cara untuk membina dan menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat.

"Membina masyarakat di bulan ramadhan dengan nilai-nilai islam sebagai advokasi kehidupan."tuturnya saat dihubungi pada Jum'at (13/05).

Fathan juga menjelaskan bahwa ini adalah bentuk dari sikap dan tindakan untuk mengajak masyarakat terkhusus pemuda agar bersinergisitas dalam berkontribusi dan merespon keadaan secara cepat tanggap terlebih pada situasi pandemi ini.

Hannan Aqila Dzubair, Mahasiswi Asal UNJ berkomentar pada diskusi ini materi yang di jabarkan oleh pannelis/pemantik sangat menarik sehingga disayangkan bagi yang tidak mengikuti diskusi GEMALI ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline