Lihat ke Halaman Asli

Review Jurnal Dampak Pernikahan Dini di Lereng Merapi dan Sumbing

Diperbarui: 24 Oktober 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Review Artikel 

Judul Artikel : Dampak Pernikahan Dini di Lereng Merapi dan Sumbing

Penulis          : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.

Sumber         : Jurnal Al-Awl, Vol. 13, No. 1, Tahun 2020 M/1441 H

Reviewer      :  Rifa'i Taufik Anas 

NIM               : 212111062

Prodi             : HES 5B

PERNIKAHAN DINI DI LERENG MERAPI DAN SUMBING 

Pokok bahasan artikel ini yaitu pernikahan dini yang terjadi di lereng Gunung Merapi dan Gunung Sumbing tepatnya di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Kasus pernikahan dini tertinggi di Kabupaten Boyolali terjadi di Kecamatan Selo, kasus ini masih lebih rendah daripada kasus pernikahan dini yang terjadi di Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis dimana data diperoleh dari respon responden dalam bentuk kata verbal.

Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali terletak di lereng Gunung Merapi, sedangkan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang terletak di lereng Gunung Sumbing. Karakteristik masyarakat di Kecamatan Selo dan Kaliangkrik sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Kehidupan yang nyaman sebagai petani membuat masyarakat Selo banyak yang putus pendidikan. Keagaaman di Kecamatan Selo dan Kecamatan Kaliangkrik masih bercorak tradisional dan masih menganut kebudayaan Jawa. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor utama pendorong terjadinya pernikahan dini yaitu faktor budaya dan kasus hamil diluar nikah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline