Lihat ke Halaman Asli

Virtual Student Home Visit SD Negeri 1 Nyalindung bersama Peserta KKN Tematik UPI 2021

Diperbarui: 31 Juli 2021   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Keterbatasan guru untuk memantau siswanya satu persatu secara langsung selama pandemi tidak bisa menjadi alasan untuk lepas tangan akan tanggung jawab memberikan pendidikan yang bukan sekadar pembelajaran. Dimasa pandemi ini teknologi haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai alat untuk memudahkan kegiatan yang berjalan selama pandemi.

Salah satu inovasi yang dilakukan selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI di SD Negeri 1 Nyalindung adalah pendampingan siswa dan orang tuanya melalui Virtual Student Home Visit. Virtual Student Home Visit dilakukan sejak minggu kedua kegiatan belajar mengajar (26/07/2021), yang dilakukan di kelas 2 oleh guru dan peserta KKN Tematik UPI melalui sambungan telekomunikasi baik sambungan telepon ataupun video call whatsapp. Adapun hal yang dibicarakan dengan siswa adalah hal-hal ringan tapi tetap beresensi untuk mengeahui keadaan siswa selama PJJ. Begitupun perbincangan dengan orang tua siswa, dimana hal-hal yang dibicarakan bertujuan untuk mengetahui kondisi orang tua sehingga sistem pembelajaran dapat disesuaikan. Disamping itu guru meminta kerja sama orang tua untuk mendampingi anak mereka selama PJJ agar hak dan kewajiban mereka sebagai siswa dapat terpenuhi.

Di minggu pertama pelaksanaan Virtual Student Home Visit ini perbincangannya masih sederhana seputar kesiapan siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran, seperti pertanyaan sudahkah mandi dan sarapan, bangun pukul berapa, rajin menunaikan ibadah (sholat) atau tidak, dan lain sebagainya. Mayoritas siswa pun terlihat kurang persiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti belum mandi atau sedang bermain-main diluar rumah padahal kegiatan pembelajaran masih berlangsung.

Wali Kelas kelas 2A Ibu Nani Maryani pun mengungkapkan pandangannya akan kegiatan Virtual Student Home Visit, "Kegiatan seperti ini ternyata memang harus dilakukan, terlebih ini kan anak kelas 2 ya, mereka belum pernah merasakan belajar secara langsung di sekolah, mereka belum kenal ibu yang mana, begitu juga ibu, belum tau mereka yang mana. Dan kalau kita telepon satu per satu begini, jadi tahu juga kan kondisi merekanya bagaimana" jelasnya. 

"Kalau belajarnya lewat grup chatt saja begini, bisa saja sebetulnya yang belajar malah orang tuanya bukan anaknya", tambahnya.

Melalui Virtual Student Home Visit ini pun dirasa sangat dibutuhkan oleh guru maupun orang tua dan siswa, terlebih untuk kelas 2 yang belum sama sekali merasakan pembelajaran luring di sekolah. Wali kelas pun belum begitu mengenal siswanya karena memang belum pernah saling bertatap muka secara langsung. Tapi bukan berarti kegiatan ini hanya bisa dilakukan di tingkat kelas bawah saja. Tapi sebetulnya kegiatan ini haruslah diterapkan di seluruh jenjang dan tingkatan kelas. Karena siswa juga mempunyai hak untuk mendapat bimbingan dari guru bukan sekadar transfer ilmu atau pelajaran.

Virtual Student Home Visit ini memberikan kesan positif bagi orang tua dan siswa meskipun kegiatannya sederhana. Orang tua merasa senang karena guru memberikan perhatian secara personal akan kegiatan yang dilakukan anaknya selama PJJ. Maka kegiatan Virtual Student Home Visit sudah selayaknya menjadi kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk setidaknya memantau siswa secara lebih personal meskipun hanya lewat layar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline