Lihat ke Halaman Asli

Rifa Hanafi Permana

Mahasiswa Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Akulturasi Islam dan Budaya Sunda: Harmoni dalam Tradisi Kehidupan

Diperbarui: 19 Desember 2024   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pernikahan adat  Sunda (Sumber: https://images.app.goo.gl/AGNYyFSFUrxKDnmQ9)

Dari sekian banyaknya hasil penelitian, banyak yang menyebutkan bahwa Islam dengan Sunda ibarat gula dengan manisnya (jiga gula jeung pareueutna). Karena perkembangan Islam di Tatar Sunda sejalur dengan masyarakat Sunda itu sendiri. Pada saat perkembangannya, Islam lebih mudah berinteraksi dengan sistem nilai di Tatar Sunda saat itu. Karena ciri khas dari agama Islam adalah memberikan kebudayaannya berkembang dengan baik. Islam -- Sunda atau Sunda -- Islam dapat dikatakan sudah sangat kental satu sama lainnya, karena dalam beberapa hal ajaran -- ajaran atau adat istiadat Sunda adalah ajaran Islam juga. Berikut contoh -- contoh tradisi Islam yang ada di Tatar Sunda:

Aqiqah

Aqiqah adalah suatu penyembelihan hewan ternak seperti kambing, domba, atau hewan sejenis lainnya. Acara ini dilaksanakan pada hari ke-7 setelah lahirnya seorang anak, sebagai bentuk rasa syukur orang tua terhadap karunia yang telah Allah berikan.

Khitan

Khitan adalah kewajiban bagi seorang muslim laki-laki, sedangkan bagi perempuan hukumnya sunnah. Khitan sendiri merupakan proses pemotongan kulit dzakar agar kotorannya dapat dibersihkan. Pada beberapa daerah di Tatar Sunda, proses ritual khitanan dibarengi dengan melaksanakan hiburan seperti organ dangdutan di siang hari dan pengajian atau siraman rohani pad malam harinya. Hal ini adalah sebuah akulturasi budaya masyarakat Sunda dengan Ajaran Islam.

Perkawinan

Di Tatar Sunda saat ini proses perkawinan dilakukan sesuai dengan hukum dan syariat Islam. Adanya mahar, wali nikah, saksi, dan petugas pencatat nikah merupakan bagian dari hukum Islam yang diterima oleh masyarakat di Tatar Sunda. Selain itu, masih ada tradisi perkawinan dari adat Sunda yang masih dilestarikan, yaitu seserahan. Seserahan sendiri adalah pemberian hadiah dari pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan. Tradisi seserahan ini dilakukan sebagai bukti bahwa pengantin pria siap menafkahi calon istrinya.

Kematian

Tradisi Ta'ziyah sangat dianjurkan dalam Islam, sebagai bentuk solidaritas Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan para sahabat untuk membuatkan makanan bagi keluarganya. (Thohir, 2014, P, 119). Tradisi ini juga digunakan di Tatar Sunda, misalnya di daerah Pantura Jawa Barat dan sekitarnya, mereka akan ramai-ramai membawa makanan ketika ada salah seorang yang meninggal dunia. Selain itu, tradisi pengurusan jenazah di Tatar Sunda dibarengi dengan ajaran-ajaran Islam. Contohnya acara selametan pada hari ke 3,7,21,40,100, hingga 1000 hari setelah kematian.

Mungkin, masih banyak tradisi budaya Islam di Tatar Sunda yang belum disebutkan, tetapi tradisi-tradisi di atas adalah sebuah bukti bahwa di Tatar Sunda sendiri erat kaitannya dengan ajaran-ajaran Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline