Lihat ke Halaman Asli

Rifahamidah

Blog pribadi

Mulai dari Nol, Tenaga Pendidik Mengaku Kesulitan Disiplinkan Siswa Pasca Sekolah Online

Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ciamis, SDN 1 Kertaharja, Senin 10/10/2021 Kurangnya kedisiplinan siswa dalam mematuhi protokol kesehatan-Dokpri)

CIAMIS - Memulai semuanya dari nol, tim pengajar di SDN 1 Kertaharja, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengaku kesulitan disiplinkan siswa pasca sekolah online. Pandemi covid-19 yang tidak kunjung usai ini menyebabkan banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat dalam berbagai aspek, salah satunya dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itulah  dunia pendidikan dibuat gonjang ganjing karena adanya virus covid-19 ini. Pembelajaran jarak jauh (daring) menjadi solusi yang tidak bisa ditolak oleh para pelajar maupun pendidik.


Kebijakan terkait dikeluarkan baru baru ini dengan memperbolehkan Sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan pengawasan ketat agar tidak bertambahnya klaster baru covid-19 beberapa sekolah berhasil lolos uji protokol kesehatan dan diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka, salah satunya SDN 1 Kertaharja.


Tim pengajar Alamsah Mulia (22) mengaku kesulitan dalam mendisiplinkan siswa pasca sekolah online hampir dua tahun lamanya. "Yang paling sulit pasca sekolah online itu mendisiplinkan anak, tatakrama sangat kurang, terlebih kedisiplinan benar benar harus dimulai dari awal kembali", ujarnya pada saat diwawancarai Senin (10/10/2021).

(Ciamis, Senin 10/10/2021 kegiatan wawancara dengan salah satu tim pendidik di SDN 1 Kertaharja-Dokpri)

Menurut Alamsah Mulia hal ini terjadi karena kurangnya perhatian waktu saat belajar online sehingga membuat siswa menggunakan banyak waktu luang untuk bermain. Kebiasaan ini terbawa saat dilangsungkannya pembelajaran tatap muka. Kedisiplinan sangatlah kurang sehingga membua tim pendidik kewalahan.


Banyak nya dampak negatif pasca sekolah online benar benar membuat tim pengajar kesulitan "Kami harus kerja ekstra, materi saja anak anak sudah lupa, mulai lagi dari awal padahal pas sekolah online sudah disampaikan", tambah Alamsah Mulia saat dimintai keterangan.


"Kami tim pendidik berharap orang tua ikut andil dalam proses pembelajaran dan kedisiplinan, karena akan percuma kalau dari sekolah kami tekan untuk disiplin tapi dirumah dibiarkan semaunya" Tambah nya.


Keterangan ini dibetulkan oleh salah satu wali siswa Ibu Tuti Sutihat (42) "Anak Saya dari pagi sampe sore main, malamnya baru mau ngerjain tugas. Itupun setelah Saya marah marahin, karena anak cape kan ya abis main, giliran ngerjain tugas ngantuk, jadinya males malesan", keluh Ibu Tuti Sutihat saat di wawancarai Senin (10/10//2021).


"Anak jadi gak disiplin banget, Saya sampai bingung harus ngasih tahu gimana lagi. Soalnya kalo masalah disiplin anak lebih mau denger kata guru daripada ibunya. Makanya Saya lega sekarang sekolah udah tatap muka lagi, ngedidik anak jadi ada yang bantuin", tambahnya.


Keluhan sulitnya mendisiplinkan anak bukan hanya dirasakan oleh tim pendidik namun dirasakan juga oleh wali siswa. Karena itu sampai saat ini para pendidik sedang mengupayakan metode yang sesuai untuk mengembalikan kedisiplinan siswa yang hilang pasca sekolah online. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan para pendidik mengupayakan kedisiplinan yang terbaik dengan memulai dari hal hal kecil seperti membiasakan diri menggunakan masker.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline