Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu lahan pertanian dan lahan non pertanian. Penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan tergantung pada lokasi lahan itu sendiri. Untuk penggunaan lahan pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan dengan adanya perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang ada. Aktivitas non pertanian, Penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah pemukiman, lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi (Suparmoko,1995).
Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat dihindari, Perubahan tersebut terjadi karena dua hal yaitu pertama adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap aktivitas manusia, seperti pertanian, kawasan industri, kawasan permukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia yang terus meningkat dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, pengelolaan sumberdaya lahan seringkali kurang bijaksana dan tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutannya.
Pembangunan di sektor pertanian merupakan salah satu bentuk dari usaha pembangunan wilayah atau pengembangan wilayah. Pembangunan di sektor pertanian tersebut bisa dilakukan dengan cara pengembangan komoditas unggulan yang menjadi komoditas unggul/basis di masing-masing wilayah tersebut. Perencanaan penggunaan lahan untuk jenis tanaman tertentu, khususnya pada upaya peningkatan produksi pertanian harus didasarkan pada perencanaan penggunaan lahan yang baik. Untuk menyusun perencanaan tersebut dibutuhkan informasi dasar sumberdaya lahan yang meliputi masalah kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, karena kemampuan lahan merupakan sifat dakhil lahan yang menyatakan daya dukungnya untuk memberikan hasil pertanian pada tingkat tertentu.
Kabupaten Lumajang terletak segitiga gunung di Jawa Timur yaitu Gunung Semeru (3676 m), Gunung Bromo (3272 m), dan Gunung Lamongan, serta sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Hindia. Secara umum wilayah Lumajang dengan areal seluas 179.090 ha, dengan rincian penggunaan pertanian sawah, tegal, perkebunan, kebun campuran, hutan, semak-semak atau alang-alang, tanah kritis atau tandus, dan lain-lain.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Paiman mengatakan, dalam rangka menjadikan Lumajang sebagai salah satu lumbung pangan nasional, pihaknya akan menerapkan Lahan Pertanian dan Pangan Bekelanjutan (LP2B) secara konsisten.
Dalam rangka menjadikan Kabupaten Lumajang sebagai salah satu lumbung pangan nasional, pihak dinas pertanian akan menerapkan lahan pertanian dan pangan berkelanjutan(LP2B) secara konsisten. Hal itu dilakukan mengingat terjadinya konversi lahan secara tidak terkendali, sehingga menjadi ancaman bagi pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan di masa mendatang. Untuk menjaga area pertanian pangan, pemerintah Kabupaten Lumajang mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2018 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Penerapan LP2B dapat terwujud atas kerjasama semua stakeholder terkait, dengan begitu pemerintah dan masyarakat tidak ragu untuk menetapkan lahannya sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan. Penetapan peraturan daerah mengenai LP2B dilakukan berdasarkan hasil digitasi lahan, pemetaan lahan. Penetapan Perda LP2B yang melindungi lahan tersebut terjadi karena Kabupaten Lumajang merupakan kawasan agraris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H