Lihat ke Halaman Asli

ff 100 k ~Kambing~

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ketiga setelah aku meminangnya. Hanya sebuah meja dan dua kursi yang berhadapan, selebihnya hanya aku dan calon istriku yang ada di ruang tamu lapas ini. Mukanya merah sarat amarah.

“Aku malu menjadi calon istrimu, calon istri seorang maling kambing. Untuk apa kau mencuri sementara mau tak mau kini namamu sudah menjadi namaku!”, cerocosnya tanpa memberiku sela.

“Kita sudahi saja sampai disini!”, lanjutnya sambil menggebrak meja.

Ah, aku tak bisa bicara. Hatiku bergetar melebihi getaran meja. Mukanya kian memerah, juga telapak tangan kirinya. Sempat kulihat kambing yang melingkar di jari manisnya itu meringis kesakitan lantaran telah dengan keras membentur meja.

===============================================

-Riph-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline