Lihat ke Halaman Asli

Rifa Fauzia

Woman - Blogger - Pendidikan - Anak-Anak

Momentum Sakral 25 November

Diperbarui: 27 November 2024   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi SDIT Luqmanul Hakim - Para Bpk/Ibu Guru Berfoto Bersama Usai Menerima Bunga dari Para Siswa

         

             Tanggal 25 November menjadi hari yang paling dinanti oleh para tenaga pendidik di Indonesia. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan tepat di kota Surakarta pada tanggal 25 November 1945, 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. PGRI menjadi simbol perjuangan dan persatuan guru untuk memperjuangkan hak, kesejahteraan dan pendidikan nasional.  

             Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan bahwa tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Hari Guru Nasional bukanlah hari libur nasional, tetapi diperingati dengan upacara bendera, persembahan dari siswa untuk para guru, dan refleksi atas peran penting guru sebagai pilar pendidikan.

Dokumentasi Pribadi - Ananda Keigo dan Azizah membacakan Puisi untuk Guru

Dokumentasi Pribadi - Kids Voice Menyanyikan Lagu Terima Kasih Guruku

Dokumentasi Pribadi - Persembahan Tarian Wonderland

              Peringatan Hari Guru Nasional di SDIT Luqmanul Hakim cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Para guru berganti peran menjadi petugas upacara bendera yang mana peringatan Hari Guru tahun ini diselenggarakan di hari Senin. Para siswa pun mengikuti jalannya upacara bendera dengan tertib dan khidmat. Setelah upacara bendera usai, para siswa memberikan penampilan terbaik untuk para guru, diantaranya membaca puisi, menari, memberikan setangkai bunga, dan diakhiri dengan bersalam-salaman.

Dokumentasi Pribadi - Siswa Bersalaman dengan Bapak Guru

 

Dokumentasi Pribadi - Siswa bersalaman bersama para Ibu Guru

Cahaya dalam Kegelapan

Di pagi buta kau sudah melangkah,
Menyusuri jalan penuh harapan dan lelah,
Menggenggam pena, membuka jendela ilmu,
Menanam benih mimpi di hati yang baru.

Kau adalah cahaya di ruang gelap,
Mengusir kelam, membimbing tanpa lelah,
Dalam kesabaranmu, tumbuh keberanian,
Mengubah asa jadi kenyataan.

Tak hanya huruf dan angka kau ajarkan,
Tapi nilai hidup, hati yang berkeadilan,
Dengan senyum tulus dan kata lembut,
Kau tuntun kami menuju masa depan yang salut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline