Lihat ke Halaman Asli

Rifa Fauzia

Editor - Woman - Blogger - Pendidikan - Anak-Anak

Mengenal Pulau Sumatera Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 24 Juni 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi: Peserta didik, Guru dan Orang tua berfoto bersama di akhir acara Pentas Kreativitas dan Perpisahan Paud Nur Ananda, 13 Juni 2024.

      Implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) cukup menarik minat peserta didik juga orang tua. Antusias peserta didik saat akan mengenakan pakaian adat sudah dirasakan jauh hari. Jika tahun lalu mengenakan pakaian adat Jawa, di tahun ini peserta didik mengenakan pakaian adat Sumatera di mana mereka akan memakai pakaian berwarna lebih mencolok juga hiasan penutup kepala yang lebih memukau dari sebelumnya. 

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 

        Provinsi Aceh sangat kental dengan kebudayaan Islam, seperti halnya pakaian pun tampak terlihat adanya pengaruh Islam. Pakaian adat tradisional laki-laki disebut Linto Baro, sedangkan pakaian tradisional perempuan disebut Dara Baro. Kali ini yang akan dibahas mengenai Dara Baro yang terdiri dari baju kurung berlengan panjang, celana cekak musang, sarung (Ija Pinggang), dan perhiasan. 

Dokumentasi Pribadi: Ibu Laila mengenakan pakaian adat Aceh Dara Baro. 

Provinsi Sumatera Utara 

       Pakaian adat Sumatera Utara dikenal dengan sebutan pakaian adat Karo. Pakaian adat Sumatera Utara mengenakan baju Haen dan Hoba-Hoba ditambah ampe-ampe atau kain selendang dan penutup kepala yang disebut Saong. Medan adalah ibukota Sumatera Utara. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. 

Dokumentasi Pribadi: Kiri ke Kanan (Syafa, Kinos, Ibu Lilik) mengenakan pakaian adat Sumatera Utara. 

Provinsi Sumatera Barat

       Kecamatan Bonjol di Sumatera Barat menjadi wilayah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Provinsi Sumatera Barat pernah menjadi ibukota negara pada zaman kemerdekaan. Baju Sangkar merupakan sebutan untuk baju adat tradisional Sumatera Barat. Laki-laki mengenakan baju dan celana berlengan panjang, juga kain songket yang melingkar di bagian pinggang, serta Saluak dikenakan di bagian kepala. Perempuan mengenakan baju kurung, kain songket, dan di bagian kepala mengenakan kain bergonjol. 

Ibu Hanna (Kepala Sekolah Paud Nur Ananda) dan Almira (Siswa PG) mengenakan pakaian adat Sumatera Barat). 

Dokumentasi Pribadi: Kiri ke Kanan (Hasan, Aqmar, Athar) mengenakan pakaian adat Laki-laki Sumatera Barat. 

Provinsi Riau 

      Pakaian adat Riau memiliki warna dan corak kemelayuan, karena masyarakat Riau di dominasi oleh suku melayu. Baju adat Riau dikenal dengan model yang cukup sederhana juga berukuran longgar. Ada 8 jenis pakaian adat Riau, salah satunya jenis Cekak Musang. Jenis pakaian adat ini biasa digunakan oleh kaum laki-laki, dengan model baju berkerah dan hanya berkancing kurang lebih 5 cm ke bawah.

Motif kain kotak-kotak dikenakan dengan cara dililitkan melingkar di bagian pingging, dipadu padankan dengan celana polos. Di bagian kepala mengenakan kopiah berwarna hitam. Sedangkan pakaian adat perempuan Riau dikenal dengan sebutan Baju Kurung. Pakaian ini dibuat dengan motif kain polos atau bunga-bunga. Kain yang digunakan pun harus tebal tidak boleh tipis. 

Pakaian Adat Melayu Riau, Mulai dari Kebaya Labuh hingga Cekak Musang (jurnalismeinvestigatif.com) 

Provinsi Jambi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline