Lihat ke Halaman Asli

Rifa Fauzia

Editor - Woman - Blogger - Pendidikan - Anak-Anak

"Egrang" Mengalihkan Dunia Generasi Alpha

Diperbarui: 22 Juni 2024   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi (Lokasi: SDIT Luqmanul Hakim Bandung)

     Seiring dengan terlaksananya kurikulum merdeka, belakangan keberadaan permainan tradisional mulai diminati kembali. Di beberapa sekolah permainan tradisional kembali diperkenalkan oleh para guru, sehingga generasi alpha bisa menikmati permainan masa kecil orang tuanya dulu. Ini menjadi sesuatu yang cukup menarik. Beberapa anak merasa takjub dengan keberadaan permainan tradisional yang belum pernah mereka temukan sebelumnya. "Egrang" menjadi salah satu permainan yang cukup menarik minat banyak siswa di salah satu sekolah dasar islam terpadu di wilayah Cingised Bandung.

    

                                    

             Egrang merupakan salah satu permainan tradisional yang hingga kini masih belum diketahui darimana asalnya. Uniknya hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki permainan egrang, yang membedakan hanyalah sebutannya. Di Bengkulu permainan egrang disebut Ingkau yang artinya sepatu bambu, di sebagian wilayah Sumatera Barat disebut Tengkak yang berarti pincang, sedangkan di tanah Sunda permainan ini disebut Jajangkungan. Jajangkungan sendiri memiliki arti tinggi, jadi jajangkungan yaitu membuat jadi tinggi. (Sumber: Robi Firmansyah Dalimonte (UNIKOM)).       

               

 Sejarah Egrang 

       Permainan tradisional egrang muncul sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, dimasa penjajahan belanda (Nugroho 2019). Diperkuat dalam Baoesastra (kamus) Jawa karangan W.J.S. Poerwadarminto (2010) disebutkan kata egrang-egrangan diartikan sebagai dolanan dengan menggunakan alat yang diberi nama egrang. Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar. Permainan ini membutuhkan lahan kosong yang cukup luas, pemain yang cukup banyak dan mengandalkan kerjasama tim. Permainan Egrang cukup sulit dilakukan oleh orang awam atau bagi orang yang masih pemula memainkannya. Mengapa demikian, karena seseorang yang memainkan egrang harus berusaha menyeimbangkan berat badan juga tinggi badan dalam pijakan dua batang bambu atau kayu yang menopang kedua kakinya saat berjalan. (Sumber: Buku Kompilasi Permainan Rakyat, Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung: 2020/2021). 

Dokumen Pribadi (Lokasi: SDIT Luqmanul Hakim Bandung)

  

Manfaat Permainan Egrang 

       Sebuah permainan tercipta semata-mata bukan hanya untuk menyenangkan hati anak-anak, ada unsur budaya serta nilai-nilai didalamnya. Adapun manfaat permainan egrang dapat dilihat dari nilai karakter yang terkandung di dalam permainannya, antara lain: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline