Lihat ke Halaman Asli

arifani

pemerhati

Lupa itu nikmat

Diperbarui: 23 Januari 2025   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Lupa adalah hal yang mungkin dihindari sebisa mungkin oleh setiap insan. namun bayangkan, jika setiap manusia mengingat semua peristiwa yang terjadi pada dirinya mulai dari saat lahir ke dunia hingga menjelang ajal. secara teori perkembangan, manusia mulai dapat mengingat suatu peristiwa dalam hidupnya di usia 2,5 - 3 tahun. 

saya ingat sekali, peristiwa yang sangat mengesankan di usia 3 tahun saat pertama kali mengalami sekolah di Taman Kanak-Kanak  kelas nol kecil. jalan bersama teman di pinggir selokan rumah antar warga di Jatinegara untuk mengambil jalan pintas menuju sekolah. berjalan beriringan bersama teman dengan ditemani oleh abang atau kakak laki-laki salah satu teman saya. barangkali hal ini sudah jarang sekali terjadi di Jakarta, mengingat setiap orang tua sangat protektif sekali terhadap anaknya mulai dari saat keluar pintu rumah. 

untuk membantu agar tidak lupa, maka perkembangan kehidupan pun mengakomodirnya. Dahulu setiap orang akan bangga membawa buku agenda. isi buku agenda selain tempat untuk mencatat kegiatan yang telah dilakukan, juga mencatat kegiatan yang akan dilakukan. kini keberadaan agenda diakomodasi dalam perangkat telepon pintar, dengan aplikasi note/ catatan, kalender. namun tetap saja kebiasaan setiap individu menentukan apakah nanti dirinya akan mengabaikan catatan pengingatnya tersebut atau mengindahkannya. 

Alat pengingat berupa aplikasi apapun akan menjadi tidak berguna, jika sudah diingatkan oleh catatan di agenda, catatan di aplikasi atau kalender digital, namun tetap diabaikan. bagaikan alarm yang berdering, namun dimatikan lagi, menguap sudah rencana kegiatan yang akan dikerjakan tepat waktu.

Selain itu lupa adalah hal yang patut disyukuri. melupakan hal-hal yang tidak esensial, hal-hal buruk yang dapat mempengaruhi kehidupan kita sebagai manusia yang tetap diberikan nafas kehidupan oleh Sang Maha Pencipta. 

Lupa juga acapkali ditemukan dalam beberapa pemberitaan, ternyata menyelamatkan manusia dari hal-hal yang membahayakannya. sebagaimana yang pernah saya alami, lupa bertemu dengan seseorang di suatu tempat, ternyata menuju daerah tersebut terdapat kecelakaan.

meski demikian, jika terlalu sering lupa. hal tersebut bisa jadi merupakan suatu masalah psikologis yang harus ditangani. Kemampuan mengingat manusia berupa long term memory atau kemampuan mengingat jangka panjang tetap menunjukan manusia berada dalam kondisi optimal, dibandingkan jika hanya mampu mengingat hal-hal yang bersifat jangka pendek atau short term memory saja. Seperti akun kompasiana ini, saya lupa jika ternyata punya akun di kompasiana dari tahun 2009. bersyukur pula saya menjadi ingat bahwa saya telah memiliki akun di kompasiana, jadi tidak perlu buat akun baru. Semoga di tahun 2025 ini menjadi awal tahun terbaik saya di Kompasiana.

jadi, lupa apa hari ini?

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline