Lihat ke Halaman Asli

Jurnalistik Online di Indonesia

Diperbarui: 21 Februari 2019   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrwBpUArm5cUQQAAgH3RQx.;_ylu=X3oDMTB0N2poMXRwBGNvbG8Dc2czBHBvcwMxBHZ0aWQDBHNlYwNwaXZz?p=jurnalistik+online&type=wbf_dnldastr_18_29_13&hspart=itm&hsimp=yhs-001&param1=1&param2=f%3D4%26ip%3D202.14.92.150%26cat%3Dweb%26xlp_pers_guid%3D%26xlp_sess_guid%3Dadd0fee7-fcdd-40b2-8137-8660f99ac1cb%26uref%3D%26abid%3D%26xt_abg%3D%26b%3DChrome%26cc%3Did%26pa%3Dwincy%26cd%3D2XzuyEtN2Y1L1Qzu0A0Czy0EtCyB0DtA0F0AyC0A0B0F0C0BtN0D0Tzu0StBtAzyyEtN1L2XzuyEtFtByCtFtDtFtCtDtCtN1L1CzutN1L1G1B1V1N2Y1L1Qzu2StCtC0EtB0EtD0EyCtGtB0AyE0EtG0CyD0A0AtGtAzz0C0EtG0AyE0FzytBtD0E0AtBtD0EtB2QtN1M1F1B2Z1V1N2Y1L1Qzu2StC0CtD0DtA0EtC0EtGzzyE0AyCtGyEyD0A0DtGzy0BtAyBtGtB0A0E0DtD0AtDyB0CtC0B0C2QtN0A0LzuyEtN1B2Z1V1T1S1NzutN1Q2Z1B1P1RzutCyDtAtBtAtCtCzytDzz%26cr%3D174760097%26a%3Dwbf_dnldastr_18_29_13%26os_ver%3D6.3%26os%3DWindows%2B8.1%2BConnected%26rb%3Dchrome%26xt_ver%3D10.1.3.71%26ls_ts%3D1532311925&ei=UTF-8&fr=yhs-itm-001#id=61&iurl=https%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-fnvVPsXVguo%2FXF5Q_3uB9wI%2FAAAAAAAA8Og%2Fu8i6ywt5UIIItVyedF76R6P9h5D0LzZpACLcBGAs%2Fs1600%2Fjurnalistik-online-media.JPG&action=click

Internet yang berkembang pesat menyebabkan gaya hidup masyarakat berubah. Sebagian besar masyarakat beralih dalam dunia digital termasuk prespektif media.

Media saat ini tidak hanya media cetak seperti koran/surat kabar, majalah dan tabloid tetapi ada juga media online yang berkembang secara terus menerus hingga saat ini. Media online yang terus bertambah juga memberikan dampak tersendiri dalam dunia jurnalistik.

Jurnalis saat ini tidak hanya dalam media cetak maupun televisi, tetapi juga dalam media online yang dinamakan sebagai jurnalistik online. Jurnalistik online semakin lama bertambah karena portal media online seiring waktu juga bertambah. 

Dikutip dalam berita kompas.com(https://nasional.kompas.com), bahwa media saat ini berjumlah sekitar 43.400 tetapi yang terdaftar dalam Dewan Pers hanya sekitar 234 media. Sehingga dapat dikatakan bahwa media yang lain sebagai media abal-abal karena tidak terdaftar dalam Dewan Pers.

Sejarah Jurnalistik Online

Tonggak sejarah kelahiran jurnalistik online pada tanggal 17 Januari 1998 yaitu ketika Mark Druge mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. 

Pada awal 2000 bermunculan situs-situs web pribadi atau dikenal dengan website blog, blog. Saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998, disitulah tonggak sejarah jurnalistik online di Indonesia. Berita tentang pengunduran diri Soeharto tersebar luas melalui media online seperti detik.com.

Perkembangan Jurnalisme Online

Jurnalistik masa kini disebut sebagai jurnalistik online (generasi ketiga) karena penyebaran berita saat ini dikemas dan disebarkan melalu situs online. Jurnalistik dulu hanya melalui surat kabar dan media cetak lainnya, itu menjadi perbedaan antara jurnalistik generasi pertama, kedua dan ketiga. Jurnalistik online memiliki 5 prinsip dasar (Bradshaw, Online Juorunalism Blog) antara lain:

  1. Brevety (Ringkas)
  2. Adaptabilly (Adaptasi)
  3. Scannabillity yaitu Pembaca dapat memindai berita dan tidak hanya membaca berita saja.
  4. Interactivity (Interaktivitas) yaitu Jurnalis memberikan kebebasan pada pembaca untuk memberikan tanggapan, like dan share.
  5. Community and Conversation (Komunitas dan Percakapan) yaitu Pembaca online dapat melakukan percakapan singkat unuk menanggapi berita atau memberi saran di kolom komentar.

Video: https://youtu.be/VyQrNRxMQPg 

Referensi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline