Lihat ke Halaman Asli

Rekomendasi "Itinerary" Wisata ke Chubu, Jepang (Bagian 2)

Diperbarui: 17 Januari 2018   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa minggu lalu, saya mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Jepang tepatnya ke Chubu selama 6 hari 4 malam bersama teman-teman dari media dan agen travel berjumlah 8 orang.

Chubu terletak di tengah-tengah Pulau Honshu yang merupakan pulau terbesar di Jepang yang terdiri lima Prefektur yaitu Shizuoka, Aichi, Gifu, Yamanashi dan Nagano. Chubu, secara geografis berada hampir di tengah-tengah Jepang.

Chubu juga berada satu lokasi dengan Gunung Fuji yang diliputi oleh daerah pegunungan setinggi 3000 meter. Oleh sebab itu di Chubu kita bisa menikmati pemandangan puncak menjulang 'Pegunungan Alpen Jepang'. Pemandangan gunung cantik ini adalah daya tarik utama dari wilayah tersebut.

jepun-3-1107-5a5eca3bdd0fa877392da762.jpg

Perjalanan saya ke Jepang ini atas undangan media trip yang diselenggarakan oleh Points Global bekerjasama dengan Freeplus Indonesia. Destinasi pertama yang kami kunjungi di Jepang ini adalah Chubu. Sebelumnya saya sudah mengupas perjalanan wisata dari hari pertama hingga ketiga. Nah, sekarang saya akan mengupas perjalanan di hari keempat hingga keenam.

Hari ke-4, Wisata Prefektur Gifu dan Toyama

Usai sarapan di hotel Hotel Gujo Hachiman, hari keempat ini kami satu rombongan mulai checkout dari hotel dan kembali ke bis untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Karena lokasi yang akan kami kunjungi berada diwilayah paling tinggi, sepanjang jalan mulai tampak tumpukan salju, kami yang memang hingga hari ketiga belum menemukan salju langsung berteriak senang. 

aaaaa-5a5ecb3016835f1c1d71b8c4.jpg

Masing-masing sibuk dengan kameranya untuk mengambil momen terbaiknya.  Selain itu ada juga yang sibuk untuk siaran langsung dimasukan ke media sosial tentunya.

Shirakawa-Go Village-Takayama

Tujuan kami adalah mengunjungi Shirakawa-Go Village,  desa ini terletak di lembah Sungai Sho-Gawa (Shirakawa), lembah Gunung Ryohaku, berbatasan dengan perfektur Gifu dan Toyama.  

jepun-3-2317-5a5ecaf1ab12ae76562fd922.jpg

Letak perumahan penduduk juga bervariasi,  mulai dari 350 meter hingga sekitar 2700 meter di atas permukaan laut.  Saat musim salju, desa ini tampak begitu cantik. Pandangan memesona pun berlanjut di malam hari, kala lampu-lampu menghiasi perumahan penduduk. Tak hanya letaknya yang unik, nilai sejarah dan sosial yang tinggi,  menjadikan Desa Shirakawa Go sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1995.  

Yang membuat unik adalah di desa ini hampir semua model dan gaya arsitektur bangunannya berbentuk Gassho-zukuri yaitu berbentuk segitiga runcing. Kata Gassho merupakan bahasa Jepang yang menyatakan sebuah gerakan ritual, dimana tangan terkatup di dada dengan tujuan untuk berdoa atau tanda hormat, permintaan maaf maupun menyatakan rasa syukur. Konstruksi bangunan model Gassho-Zukuri di Shirakawa-Go yang berbentuk segitiga ini bertujuan agar air hujan dan salju lebat lebih mudah menetes atau turun ke bawah. Dengan begitu beban atap akan berkurang dan rumah tetap berdiri kokoh. Biasanya Rumah Gassho ini memiliki bentuk yang besar yang terdiri dari 3 hingga 4 lantai di bawah atapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline