No. 28, Rien Anggra Handoko
Menghitung dengan suara lirih
Ternyata sudah tujuh puluh tahun ya, usiamu
Masih tetap adakah semangat bagai bara api para pecinta negeri
Pekik merdeka, dentum peluru, darah, hidup dan mati
Demi menggenggam bumi pertiwi dalam dekapan
Seperti masa lalu
Masih tetap adakah yang mencintaimu sampai titik darah penghabisan
Berjuang untuk negeri, untuk bumi pertiwi tanpa pamrih
Tujuh puluh tahun telah berlalu