Lihat ke Halaman Asli

Asrul Rifai

Wiraswasta

Introspeksi, Tadabbur atas Bencana Alam

Diperbarui: 9 Januari 2019   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kejadian-kejadian alam yang terjadi hanya sebuah momentum. Bisa dimaknai apa saja. Sekedar peristiwa alam menyesuaikan keadaan. Peringatan dari Sang Maha kepada para makhluknya. Bisa juga dimaknai bahwa memang sudah waktunya bahu-membahu membantu orang di seberang sana.

Memang, saat ada kejadian yang biasa disebut 'bencana' ada hawa segar dalam hal tolong-menolong. Mainstream dilakukan pengumpulan donasi di sejumlah daerah. Dengan destinasi donasi orang-orang di sekitar terdampak bencana tanpa tahu golongannya. Banyak yang melakukannya tanpa tendensi golongan. Ada beberapa pamrih-pamrih kecil tapi masih bisa dimaafkan.

Di luar saat ada kejadian alam masih sulit menemukan tolong-menolong dengan orang yang beda golongan. Seolah berbuat kemanusiaan kepadanya berarti menyuburkan ideologi golongan yang di seberang sana.

Tentu ini menjadi introspeksi bersama rasa kemanusiaan kita. Jangan-jangan rasa kemanusiaan kita terjebak pada satu golongan dan berlaku hewani pada golongan lain. Jangan-jangan kedermawanan yang kita upayakan hanya ambis pribadi. Jangan-jangan kita sebenarnya tidak berbuat baik tapi hanya fanatisme semata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline