Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Kedatangan SBY ke Hong Kong

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1332576264987313674

[caption id="attachment_178034" align="aligncenter" width="576" caption="(babungeblog.blogspot.com)"][/caption] Setelah sehari sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Cina guna mengadakan pertemuan dengan pemimpin China juga menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Tsing Hi dalam rangka menerima gelar Doktor Honoris Causa dari universitas di Beijing, hari ini Sabtu (24/3) pukul 10:00 AM, SBY tiba di Hong Kong. Hj. Ani Bambang Yudhoyono yang sebelumnya meresmikan pusat studi Bahasa Indonesia di Beijing, juga turut mendampingi SBY. Selain ibu negara, presiden yang didampingi rombongannya (Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendikbud M Nuh, Menpora Andi A Mallarangeng, dan Mendag Gita Wirjawan) tiba di Hong Kong dengan pesawat Kepresidenan Airbus A 330-300 milik Garuda Indonesia. Presiden SBY diagendakan bertemu Chief Executive Hongkong Special Administrative Region, Donald Tsang, membahas upaya meningkatkan kerja sama pembangunan, ketenagakerjaan, perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata, dan sosial budaya. SBY juga akan bertemu sejumlah pimpinan perusahaan untuk mengajak mereka berinvestasi secara nyata di Indonesia dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="(babungeblog.blogspot.com)"]

[/caption]

Kedatangan SBY ke Hong Kong ini tak luput dari pantauan organisasi-organiusasi vocal Buruh Migran Indonesia (BMI/TKW) di Hong Kong. Serangkaian acara penyambutan khusus akan diadakan yang dimulai hari ini (24/3) pukul 16:00-17:00 PM. BMI diperkirakan akan mengadakan aksi demonstrasi di daerah Peak Tram, Central.

Sebelumnya para BMI meminta ijin untuk mengadakan aksi di depan Central Goverment Office Hong Kong maupun di dekat kediaman presiden Donald Tsang namun tidak diijinkan. Ini dikarenakan SBY meminta pengawalan khusus dari kepolisian Hong Kong selama ia berada di Hong Kong. Pihak kepolisian Hong Kong menyatakan berada dalam red alert demi menjaga keselamatan kunjungan SBY beserta rombongan. Tak kurang akal walau aksi ini tak berada tepat di jantung kota Hong Kong namun organisasi-organisasi vocal BMI ini berhasil menggaet buruh migran asal negara lain yang berada di hong Kong yang meliputi buruh migran asal Filipina, Nepal, Srilanka, Thailand, dan juga buruh lokal Hong Kong. Kesolidaritasian ini terjalin karena para buruh migran tersebut merasa mempunyai kesamaan latar belakang dan penderitaan. Hebatnya lagi, buruh migran tersebut nekat minta ijin kepada majikannya masing-masing untuk mendemo kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu, mengingat karena hari Sabtu bukan hari libur mereka. SBY juga diagendakan akan mengadakan dialog dengan perwakilan BMI pada Minggu (25/3), namun hingga saat tulisan ini diturunkan, tak ada satupun organisasi BMI vocal yang mendapat undangan untuk berdialog. Rencana awal, dialog akan diadakan di wisma Konjen RI-HK yang terletak di Wisma Putri Mandiri, Country Villa, Block G, 28 Shouson Hill Road, Hong Kong, pukul 11.30-13.00 AM namun kemudian tersiar lagi kabar bahwa lokasi dialog akan dialihkan di Ground Ballroom Island Shangrila Hotel, Pacific Place, Supreme Court Road, Central. Hal inilah yang menimbulkan kegerahan bagi BMI Hong Kong. BMI yang merasa bahwa SBY telah mengabaikan beberapa tuntutan dan statemen yang telah dikirimkan kepada presiden maupun instansi-instansi terkait masalah ketenagakerjaan, seperti sedang main petak umpet dengan BMI-Hong Kong. Demo dengan massa yang lebih besar lagi akan digelar di depan gedung Konsulat Jenderal Indonesia pada Minggu (25/3) pukul 14.00-15.00 PM. Dalam demo tersebut, BMI akan menuntut perlindungan sejati terhadap BMI-HK yaitu 1. Hapus KTKLN 2. Ijinkan BMI-HK Kontrak Mandiri 3. Ijinkan BMI-HK Pindah PPTKIS/Agent 4. Ijinkan BMI-HK Menunggu Visa Dimacau/China 5. Stop Overcharging 6. Cabut UUPPTKILN NO 39/2004 Selain itu, demo kali ini juga akan mengangkat isu dan tuntutan lain seperti: 1. Tolak Kenaikan Harga BBM 2. Cabut UU Migas no. 22/2001, UU no. 11/1967 dan UU Penanaman Modal no. 25/2007 yang mengabdi pada imperialis. 3. Turunkan Harga-harga Kebutuhan Pokok Rakyat 4. Naikkan Upah Buruh 6. Laksanakan Reforma Agraria Sejati BMI berharap kunjungan Presiden SBY kali ini bisa membawa perubahan nyata untuk kehidupan rakyat Indonesia di Hong Kong. Pada hari yang sama, SBY beserta Ibu dan rombongan direncanakan bertolak ke Korea untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir dan kunjungan kenegaraan setelah dialog usai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline