Lihat ke Halaman Asli

Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dan Implementasi Dampak Langsung Banyuwangi Ethno Carnival terhadap UMKM di Banyuwangi

Diperbarui: 18 September 2024   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyuwangi dengan julukan The Sun Rise of Java merupakan sebuah Kabupaten yang berada di paling timur pulau Jawa yang berbatasan dengan selat Bali di Bagian timurnya. Pembangunan ekonomi masyarakat Banyuwangi tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata saja namun sektor -- sektor lainnya seperti pertanian, perikanan, perkebunan dan ekonomi kreatif menjadi sektor yang juga diandalkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat ini. Salah satu sektor yang tengah di gaungkan dalam memajukan ekonomi Banyuwangi yakni salah satunya melalui event kebudayaan yang dikenal sebagai Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). 

Dalam pembentukan acara ini tidak hanya mengangkat potensi budaya lokal, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana pembangunan ekonomi di Banyuwangi, serta dampak langsung yang dihasilkan oleh event BEC terhadap UMKM lokal.

A. Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Banyuwangi

Dalam beberapa tahun belakangan Banyuwangi telah mengalami perubahan besar dalam hal pembangunan ekonomi. Adapun strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah berfokus pada peningkatan infrastruktur, pengembangan pariwisata lokal, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

1.Infrastruktur dan Pariwisata

Dalam Pembangunan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi aspek penting yang benar -- benar harus di perhatikan yaitu infrastruktur, terutama tentu saja infrastruktur transportasi dan aksesibilitas dan fasilitas transportsi. Pengembangan Bandara Internasional Banyuwangi di daerah Blimbingsari serta peningkatan jaringan jalan raya hingga ke pelosok desa telah memudahkan wisatawan dan pelaku usaha untuk datang ke daerah ini.

Selain itu, Banyuwangi juga fokus pada pariwisata yang berbasis budaya dan tradisi lokal tiap daerah, yang dikenal dengan istilah ethno-tourism. Beberapa pesta kebudayaan seperti Festival Gandrung Sewu, BEC, dan Festival Desa Wisata merupakan strategi untuk menarik wisatawan lokal maupun asing sekaligus mempromosikan budaya lokal di tiap daerah. Sehingga pertumbuhan sektor pariwisata ini berdampak langsung pada sektor-sektor lain, seperti perhotelan, kuliner, kerajinan tangan, dan transportasi.

2.Banyuwangi Ethno Carnival: Sebuah Event Budaya yang Mengangkat Ekonomi Lokal

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) merupakan acara yang diadakan setiap tahun yang menampilkan akan kekayaan budaya Banyuwangi melalui parade busana tradisional mencirikan suatu daerah yang dikemas secara modern. Event BEC menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Tema yang diangkat dalam setiap penyelenggaraan event BEC selalu berfokus pada kekayaan budaya lokal tiap daerah -- daerah di Kabupaten Banyuwangi, seperti seni tari, musik, dan tradisi masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi.

Sejak pertama kali festival ini diadakan pada tahun 2011, BEC telah menjadi salah satu ikon pariwisata Banyuwangi dan berperan besar dalam mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten ini.

B. Dampak Langsung BEC terhadap UMKM di Banyuwangi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline