Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Saung Pintar

Membangun Kemandirian Berbasis Komunitas

Situs Islam Diblokir Situs Porno Makin Nyengir

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara mengatakan, tengah memproses permintaan blokir sejumlah situs yang diajukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Situs yang akan diblokir karena dianggap memuat paham radikalisme.

Apakah seperti ini cara pemerintah untuk menjadikan negaranya supaya aman damai dan tentram , dengan memblokir situs situs islam yang dianggapnya radikal dan akan mengganggu stabilitas nasional. Semestinya pemerintah berpikir ulang untuk melakukan pemblokiran terhadap situs situs terebut , di indonesia sudah bertebaran situs porno baik lokal ataupun luar negeri yang justru inilah yang menggrogoti moral moral anak anak bangsa generasi yang akan melanjutkan keberlangsungan bangsa ini, inilah yang semestinya harus di pikirkan oleh pemerintah bukan malah memusuhi kaum muslim.

Sebagai warganegara biasa saya berharap pemerintah mampu menjadi kendaraan yang aman untuk rakyatnya, pemerintah mampu menjadi pengawal yang setia untuk rakyatnya, pemerintah mau menjadi bapak yang bijak untuk rakyatnya.

Saya yakin dan percaya bahwa dengan memblokir situs islam dan membiarkan situs porno akan menjadi permasalahan besar yang sedikit demi sedikit akan memunculkan perpecahan antar sesama dan akhirnya rakyat akan di buat pusing lagi seperti halnya kenaikan BBM yang tak pernah jelas.

Semoga pemerintah lebih cerdas , tela ah, sampaikan alasan dengan bijak sebelum melakukan eksekusi , seperti halnya dengan eksekusi mati bali nine, apa kabarnya tuh ? ( /Rdw )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline