Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Sank

Ridwan Sank Hipnovator

Menguak "Om Telolet Om" dari Sisi Neuro Semantics

Diperbarui: 23 Desember 2016   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Jargon "Om Telolet Om" semakin fenomenal, mendadak menjadi aksi hiburan bagi semua kalangan dan profesi, mulai dari anak-anak, selebriti sampai politisi. 

 Kali ini saya tidak  akan membahas tentang jenis klakson ataupun bunyinya, melainkan  dari sisi linguistiknya, persisnya Neuro Semantics (NS).

 Semua orang awam pasti bingung apa itu NS, bahkan mungkin untuk para praktisi hipnosis dan NLP sekalipun. 

 NEURO-SEMANTICS ( NS ) adalah derivatif baru dari NLP yang mempelajari dan membedah  lebih mendalam tentang pola berpikir manusia, mempelajari tentang bagaimana cara berbahasa dan proses berpikir seseorang sehingga mampu mempengaruhi keputusan yang diberikan atas suatu kejadian, sehingga menghasilkan tindakan.

 NS ini mempermudah kita untuk  "memodifikasi" cara berpikir dan berperilaku  sesuai dengan tujuan secara optimal.
 Dalam NS, tidak setiap kata memberi pengaruh yang sama bagi setiap orang, justru yang memberikan pengaruh adalah arti atau makna yang kita berikan atas kata tersebut

 Masih bingung?


 OK saya beri contoh sederhana, yaitu jargon yang kini fenomenal
 " Om Telolet Om".

 Bagi anak-anak " Om Telolet Om" berarti sesuatu yang mengasyikkan dan menyenangkan bahkan bisa menjadi obat kepenatan dan kebosanan.

 Hasilnya ketika mendengar atau berteriak  "Om telolet OM" , secara otomatis mereka langsung merasa senang dan gembira. Sensasinya akah bertambah    jika ini dilakukan langsung di pinggir jalan bersama teman temannya menunggu bis telolet datang, lalu  mereka berteriak dan berjoget-joget "Om telolet OM" .
 Bagi mereka, bahagia itu sederhana.

 Lain lagi bagi Polisi atau Dishub, jargon ini berarti sesuatu yang membahayakan dalam berlalu lintas, jadi harus dihentikan segera.

 Akibatnya, Polisi dan Dishub merazia bis-bis yang memiliki klakson telolet, dan mengancam  hukuman yang tegas kepada para supir bis yang membunyikan klakson telolet di jalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline