Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Sank

Ridwan Sank Hipnovator

Vaginismus, Gangguan Vagina Terkunci, Siksaan Bagi Para Istri

Diperbarui: 18 September 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda ditakut takuti oleh teman atau saudara bahwa malam pertama adalah hal yang menyakitkan bagi para wanita ?

Atau pernah kah Anda mengalami trauma seksual sebelum menjalani pernikahan ?

 

Kedua contoh pertanyan  di atas adalah faktor penyebab terjadinya vaginismus yang dialami oleh wanita. Namun sayangnya banyak dari mereka di dunia ini yang tidak menyadari bahkan tidak tahu sama sekali  tentang  informasi gangguan ini.

 

Mungkin banyak orang yang bertanya apa yang dimaksud dengan istilah ini ?

 

Secara sederhananya, vaginismus adalah kondisi dimana vagina terkunci dan menegang, sehingga tidak bisa menerima benda apa pun untuk dimasuki, salah satunya oleh penis.

Seperti dijelaskan di www.hipnopasutri.blogspot.com, banyak faktor penyebab mengapa wanita mengalami gangguan ini, diantaranya adalah karena si wanita  mungkin tanpa sadar, mengingkari dirinya, pasangannya, atau kenikmatan dalam keintiman seksual, takut hamil, kecemasan, masalah hubungan, dan pernah mengalami trauma seksual.

Dalam model Masters dan Johnson, penyebab disfungsi seksual dihipotesis memiliki satu antesenden historis atau lebih, yaitu:

1. Faktor Psikis :

  •  Trauma psikoseksual. Beberapa disfungsi dapat ditelusuri ke perkosaan atau peristiwa penistaan lain. Pengalaman seksual yang traumatik, misalnya wanita yang mengalami perkosaan baik pada masa anak-anak, remaja maupun dewasa. Kalau pengalaman yang mengerikan itu terjadi setelah wanita menikah, dapat juga terjadi vaginismus sekunder.
  • Kekolotan dalam beragama. Pendidikan agama yang konservatif memandang dengan rasa curiga pada seksualitas yang dilakukan untuk mendapat kesenangan.
  • Kecenderungan homoseksual. Dapat dipahami bila kenikmatan seksual menjadi kurang jika seseorang yang memiliki kecenderungan homoseksual mencoba melakukan hubungan heteroseksual.
  • Konseling yang tidak adekuat. Kalimat ini merupakan eufimisme untuk berbagai komentar yang disampaikan oleh para profesional yang tidak benar dan destruktif. Contohnya seorang pemuka agama  yang mengatakan bahwa disfungsi ereksi merupakan hukuman Tuhan atas dosa-dosanya.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan. seperti dikatakan Shakespeare dalam Macbeth, “Ia mendorong hasrat, namun melemahkan performa” (aksi II, adegan 3).
  • Penyebab Biologis. Masters dan Johnson pada tahun 1970 telah menyadarkan kita tentang faktor-faktor somatik yang berkontribusi terhadap disfungsi seksual. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline