MAHASISWA ASISTENSI MENGAJAR UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2023 MENGKOMBINASIKAN TEKNOLOGI SPASIAL DENGAN SENI PADA MATA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Kegiatan Kampus Merdeka -- Asistensi Mengajar merupakan sebuah implementasi lapangan dalam usaha memeratakan Pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berupa program kegiatan pembelajaran di satuan Pendidikan yang dilakukan oleh Mahasiswa. Asistensi Mengajar dilakukan kurang lebih selama 6 bulan. Tujuan utama dari kegiatan asistensi mengajar ini adalah memberikan relasi dan pengalaman untuk Mahasiswa dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan melalui profesi Guru di satuan Pendidikan.
Dalam pengimplementasian pembelajaran Abad-21 Mahasiswa UM Prodi Pendidikan Geografi melakukan pembelajaran berbasis teknologi geospasial yang dikombinasikan dengan keindahan seni. Kegiatan ini dilakukan di kelas 10 pada materi Dinamika Hidrosfer dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan. Terdapat Mahasiswa dari Program Studi Geografi yaitu diantaranya: 1) Ilda Safira Permata Jiwi 2) Risma Nur Atiqoh 3) Ridwan Said Al Ghazali 4)Shinta Putri Dwika Haryadi 5) Shintya Pratiwi 6) Siti Alfiany Fauziah.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat maka dari itu perlu adanya mengimplementasikan pembelajaran abad 21. Dalam pembelajaran Abad-21 ini sangatlah membutuhkan inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan siswa dapat mengembangkan 4 keterampilan yaitu, Critical Thinking, Creative Thinking, Communication, and Combination. Critical Thinking (berpikir kritis) yaitu kemampuan siswa dalam berpikir kritis berupa bernalar, mengungkapkan, menganalisis dan menyelesaikan masalah. Creative Thinking atau berpikir kreatif adalah suatu kemampuan untuk memberikan gagasan - gagasan yang baru dan menerapkannya dalam pemecahan suatu masalah yang terjadi. Communication atau keterampilan komunikasi merupakan suatu proses perkembangan kecakapan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan - latihan keterampilan khusus dari seorang pembimbing. Combination atau kemampuan dalam kerjasama dapat diartikan sebagai kemampuan yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk saling membantu satu sama lain sehingga tampak kebersamaan dan kekompakan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Keterampilan 4C wajib dikuasai dan dimiliki oleh setiap peserta didik guna menghadapi tantangan abad 21 saat ini. Inovasi berupa model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Inovasi yang sesuai identic dengan pemanfaatan Teknologi. Pemanfaatan teknologi ini sangat penting adanya agar para siswa dapat belajar secara lebih mendalam dan tidak tertinggal dengan era teknologi masa sekarang.
Enam mahasiswa tersebut terus mencoba untuk mengembangkan suatu inovasi melalui teknologi dan media digital. Salah satunya adalah penerapan teknologi geospasial berupa peta citra Google Earth Pro yang memiliki kegunaan dalam mengkaji suatu aspek keruangan dan segala fenomena yang ada di permukaan Bumi. Selain itu Mahasiswa juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggambarkan peta pada kertas milimeter block. Hal tersebut dilakukan agar siswa mampu mendapatkan visualisasi terkait fenomena geosfer yang mereka telah kaji. Tidak hanya visualisasi yang didapatkan, namun siswa juga akan mengerti keindahan seni grafis, dan tulis. Selain itu Mahasiswa juga memberikan tugas pembuatan desain grafis berupa infografis secara berkelompok. Dengan hal tersebut Siswa dapat melatih kemampuan berpikir spatial yang menjadi dasar utama dalam pembelajaran geografi. Secara tidak langsung siswa juga mampu dalam mengkomunikasikan dan berfikir secara kritis.
Dalam kegiatan belajar dan menggambar peta berbantuan teknologi geospasial ini dilakukan di kelas X1 dan X2, sedangkan kegiatan pembelajaran berbasis desain grafis dilakukan di kelas X5. Pada awalnya siswa diberikan stimulus mengenai Pola Sungai pada materi Hidrosfer. Kemudian akan disajikan peta satelit yang digunakan untuk mencari pola nyata pada permukaan Bumi. Setelah itu siswa dapat mencari, memahami, dan menganalisis persebaran Pola Sungai. Pola Sungai ini terdiri dari 8 yaitu Pola Dendritik, Pola Radial Sentrifugal, Radial Sentripetal, Pola Annular, Pola Pinnate, Pola Parallel, Pola Rektangular, dan Pola Trellis. Setelah penampilan foto citra siswa diberikan 17 foto citra yang menggambarkan persebaran pola Sungai di Dunia. Kemudian siswa dihimbau untuk menganalisis, memilah, dan memutuskan 8 Pola sungai dari ke 17 Gambar tersebut.
Selama praktik tersebut seluruh siswa sangat bersemangat dan antusias dalam mengkaji, dan memilih pola di setiap gambarnya. "Kegiatan ini sangat memudahkan kami dalam mengingat 8 Pola Sungai." Ujar Belva, salah satu siswa kelas X2. Setelah kegiatan ini selesai, siswa SMA Islam Kepanjen menuliskan secara sistematis berupa laporan project gambar Persebaran Peta Pola Sungai di Dunia. Kegiatan ini memberikan semangat baru kepada siswa untuk mempelajari Geografi. Banyak siswa yang berpendapat bahwasanya "Pelajaran Geografi sangat membosankan sebelum kami mengenal teknologi digital dan penerapan model pembelajaran yang asik seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang".
Selain melakukan kegiatan pembelajaran yang berbasis Google Earth dalam mengkaji bentuk sungai, Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang juga mengenalkan beberapa web yang dimanfaatkan sebagai Teknologi Geospasial. Teknologi geospasial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai alat modern yang berkontribusi terhadap pemetaan dan analisis geografis. Teknologi ini telah berkembang dalam beberapa bentuk sejak peta pertama digambarkan pada zaman prasejarah. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas XI IPS 1 pada hari Selasa, 30 mei 2023. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengenalkan dasar - dasar dari beberapa web yang menyediakan data-data yang diperlukan dalam mata pelajaran geografi. Siswa diharapkan dapat mengenal web tersebut agar suatu saat jika mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka sudah tidak asing lagi dengan beberapa web tersebut.