Dalam timeline Facebook dan Medsos lainnya, banyak sekali kita temukan penjualan produk pemutih kulit. Bahkan iklan di majalah atau Koran pun pemutih kulit juga mendominasi. Tak ketinggalan juga di televisi, iklan pemutih kulit langsung menjadi pop up selang setengah jam.
Memang penjualan produk-produk pemutih lokal sudah lama ada sejak awal 90-an. Walaupun banyak peringatan yang dikeluarkan mengenai bahayanya, tetapi tetap saja masih banyak peminatnya. Kesadaran efek negatifnya tidak diindahkan apalagi masih banyak media dan iklan yang terus menjamur.
Memang tidak semua produk pemutih kulit itu berbahaya. Banyak juga produk pemutih kulit dari luar negeri yang bermerk turut menjanjikan kulit putih, namun tidak pula menjanjikan kulit putih dalam semalam. Kandungannya dijamin aman oleh BPOM dan apabila menggunakannya, hasilnya akan terlihat jika dipakai dalam jangka panjang.
Para doctor spesialis kulit juga berpendapat bahwa kulit mampu dicerahkan tetapi ada spesifikasi tertentu dari segi rawatan agar tidak menganggu sistem tubuh yang lain. Jauh berbeda dengan kebanyakan produk pemutih kulit buatan lokal yang mampu mencerahkan kulit dalam masa seminggu.
Semua tahu produk-produk ini mengandungi merkuri. Oleh karena itu efeknya pada kulit seakan mengikis kulit sehingga menjadi setipis kulit bawang yang lantas membuang sel pelindung dari sinar matahari dan bias berpotensi terkena penyakit kanker kulit. Lebih parah, zaman sekarang ini ada pula obat pemutih (yang khabarnya turut mengandung merkuri!) yang dikonsum untuk obat dalam. Banyak pula yang berminat dan membelinya. Padahal ini sama saja halnya seperti mereka menelan racun.
Sebenarnya banyak kisah dan cerita yang jarang dipublikasikan mengenai penggunaan produk pemutih kulit dan resiko nya. Namun trend minum suplemen pemutih ini lebih beresiko. Ada salah satu kasus dimana awalnya orang ini sehat walafiat, secara tiba-tiba jatuh sakit. Setelah diperiksa di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa kedua ginjalnya sudah tidak dapat berfungsi maksimal. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata orang ini adalah pengguna produk suplemen pemutih kulit yang seringkali diiklankan di TV.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk bersikap hati-hati apabila ingin menggunakan produk kulit pemutih. Mungkin kita bisa konsultasikan kepada dokter tentang produk yang akan atau sebaiknya digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H