Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Nur Andryyanto

Associate of Business Lead Manager

Sriwedari: Pesona Seni Warisan Negeri yang Layak Untuk Populer Kembali

Diperbarui: 8 Januari 2025   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Punokawan Sedang Berpentas (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kota Solo tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, tetapi juga sebagai pusat industri kreatif yang kaya akan potensi seni dan tradisi. Salah satu ikon budaya yang patut mendapat perhatian lebih adalah Sriwedari, sebuah kawasan bersejarah yang menjadi rumah bagi seni pertunjukan wayang orang. Dengan nilai historis yang mendalam dan daya tarik budaya yang unik, Sriwedari kini mulai kembali diminati, terutama dengan dukungan teknologi digital yang membantu mempromosikannya kepada khalayak luas.

Sejarah dan Ikon Sriwedari

Sriwedari dibangun pada akhir abad ke-19 oleh Mangkunegaran sebagai taman rekreasi keluarga kerajaan. Nama "Sriwedari" sendiri bermakna taman surga dalam mitologi Jawa, mencerminkan keindahan dan kedamaian tempat ini. Salah satu daya tarik utama Sriwedari adalah Gedung Wayang Orang (GWO), yang hingga kini masih rutin menampilkan cerita epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Pertunjukan ini memadukan seni tari, gamelan, dan dialog yang sarat nilai filosofis, menjadikannya pengalaman budaya yang autentik dan mengesankan.

Keunikan Sriwedari tidak hanya terletak pada pertunjukan seni tradisionalnya, tetapi juga pada suasananya yang khas. Gedung berarsitektur kolonial, patung-patung bertema cerita rakyat, dan taman hijau yang asri menciptakan nuansa yang sulit ditemukan di tempat lain. Tak heran, kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Solo.

Salah satu daya tarik tersendiri dari pertunjukan Wayang Orang Sriwedari adalah kehadiran Punokawan. Para tokoh Punokawan yang terdiri atas Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong selalu dihadirkan dalam pementasan untuk menyelipkan humor segar di tengah cerita epik. Dialog mereka yang sering menggunakan bahasa sehari-hari dan sindiran ringan terhadap isu sosial membuat penonton tidak hanya menikmati alur cerita, tetapi juga mendapatkan hiburan yang membumi dan relevan. Kehadiran Punokawan ini menjadi jembatan antara tradisi klasik dan kehidupan modern, menjadikan pertunjukan lebih menarik bagi penonton lintas generasi.

Ramainya Video di TikTok dengan Hashtag #WayangOrangDate

Di era digital, TikTok menjadi salah satu platform yang berperan besar dalam meningkatkan popularitas Wayang Orang Sriwedari, khususnya di kalangan generasi muda. Salah satu tren yang menarik perhatian adalah penggunaan hashtag #WayangOrangDate, yang memperkenalkan pertunjukan ini sebagai alternatif kegiatan kencan yang unik dan penuh makna. Banyak pasangan muda membagikan pengalaman mereka menikmati malam romantis di Sriwedari dengan menyaksikan pertunjukan wayang orang, lengkap dengan latar suasana klasik gedung pertunjukan yang kental akan nuansa budaya Jawa.

Video-video ini sering kali menunjukkan momen seperti menikmati kudapan khas Solo sebelum pertunjukan dimulai, menyaksikan gamelan yang mengiringi cerita epik, hingga berbagi kesan mendalam tentang makna cerita yang disampaikan. Konten semacam ini tidak hanya memberikan gambaran tentang pengalaman berbeda yang ditawarkan oleh Sriwedari, tetapi juga menjadi promosi organik yang efektif untuk menarik lebih banyak penonton. Generasi muda yang aktif di media sosial melihat ini sebagai peluang untuk mengeksplorasi budaya tradisional dengan cara yang menyenangkan dan relatable. Dengan viralnya hashtag tersebut, Sriwedari berhasil menarik audiens baru yang mungkin sebelumnya tidak mengenal seni pertunjukan ini.

Harga Tiket dan Cara Berkunjung

Bagi Anda yang ingin menyaksikan langsung keindahan seni pertunjukan wayang orang, Sriwedari menyediakan akses secara langsung ataupun online melalui Instagramnya @wayang_orang_sriwedari. Harga tiketnya cukup terjangkau dan tidak mengocek kantong, hanya sebesar Rp20.000,00- saja sudah bisa menikmati pertunjukkan wayang orang ini selama kurang lebih dua jam, lebih murah daripada tiket bioskop bukan? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline