Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Lanya

mahasiswa

Puisi bayang yang tak nampak

Diperbarui: 29 Januari 2025   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam denting waktu gugur di tepi senyap
teranyam jejak pasir yang tak bernama
angin mengusap, lalu menghapus harap
meninggalkan sunyi melupa rupa

Langit bicara dalam bisikan retak
warna-warna luruh tanpa salam
ada desir,tak sempat menjejak
hilang sebelum ,sempat tenggelam.

Jendela terbuka, tapi ruang terkurung,
bayang berputar dalam cermin pudar,
ada aku yang tak lagi aku,
ada kau yang tak pernah benar.

Lalu, jika malam tak mengenal fajar,
dan cahaya memilih berpendar tanpa arah,
masihkah jejak ,kita titip di ujung sadar,
menemukan makna yang tak pernah pasrah?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline