Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Jauhar Kafabihi

Mahasiswa Teknik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kenapa GPU NVIDIA Mahal?

Diperbarui: 27 Agustus 2023   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hdqwalls.com

Siapa sih yang enggak kenal merek NVIDIA ini ? seiring dengan berkembangnya industri teknologi, NVIDIA tampil sebagai pemeran utama dalam pasar GPU. Namun, alasan di balik harga yang relatif tinggi dari produk NVIDIA menjadi subjek diskusi yang menarik.

1. Monopoli Pasar dan Kekuatan Penentuan Harga

Alasan utama mengapa harga NVIDIA cenderung mahal adalah posisinya sebagai salah satu pemain dominan di pasar. Pasar GPU sebagian besar dikuasai oleh NVIDIA, yang memungkinkan mereka untuk memiliki kekuatan penentuan harga yang lebih besar. Ketika persaingan rendah, perusahaan dapat lebih bebas menetapkan harga sesuai dengan tingkat permintaan tanpa perlu terlalu khawatir tentang penurunan penjualan.

2. Teknologi NVIDA 

Teknologi yang dimiliki NVIDIA memang sangat maju maka uang / value barang akan sangat sepadan mungkin bagi kita kaum mendingan teknologi RTX 4090 ini sungguh sangat tidak terjangkau dibandrol dengan harga kurang lebih Rp 30.000.000,00- namun bagi orang yang membutuhkan teknologinya ini akan terlihat sangat terjangkau.

3. Permintaan yang Tinggi

Tingginya demmand produk NVIDIA juga dapat mempengaruhi harga. Terutama dalam industri game, di mana kartu grafis yang kuat diperlukan untuk bermain game terbaru dengan grafis rata kanan, banyak konsumen bersedia membayar harga premium untuk pengalaman gaming yang terbaik. Permintaan yang tinggi dapat memberikan ruang bagi produsen untuk mengenakan harga lebih tinggi, terutama jika pasokan terbatas.

AMD

Nah dengan masuknya AMD (Radeon) dalam pasar kartu grafis. Persaingan semakin meningkat Persaingan ini bisa menjadi angin segar bagi konsumen karena dapat mendorong harga menjadi lebih terjangkau dan inovasi semakin pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline