Lihat ke Halaman Asli

Cerita Punk di Dunia (2 - Kumpulan Naskah Sedikit Cerita Punk dari Bandar Lampung)

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sampai saat ini, tidak ada yang tahu kapan punk pertama kali muncul. Beberapa orang mengatakan punk hadir sejak tahun 50-an, ada juga yang mengatakan sekitar tahun 60-an. Istilah punk sendiri pertama kali muncul dalam jurnalisme musik pada tahun 1970. Tepatnya saat Nick Tosches menulis sebuah esai berjudul The Punk Muse: The True Story of Protopathic Spiff Including the Lowdown on the Trouble-Making Five-Percent of America’s Youth di Majalah Fusion.[1] Tosches menjelaskan sebuah aliran musik baru di Amerika Serikat yang dimainkan sekelompok anak muda. Menurut Tosches, musik ini memiliki visi ke depan, bukan hanya dalam musik tetapi juga gaya hidup.[2]

Punk menentang kemapanan industri musik yang menghasilkan musisi mapan. Aliran musik punk bertolak belakang dengan aliran musik yang ada.[3]

Ada dua kota yang besar pengaruhnya dalam perkembangan musik punk, yaitu London, Inggris dan New York, Amerika Serikat. Karakteristik punkers London cukup unik. Dari segi sikap, mereka lebih individualis, antisosial, dan cenderung lebih suka menyendiri. Sedangkan karakteristik punkers New York cenderung bersifat lebih serius. Hal ini dikarenakan jiwa memberontak mereka muncul atas dasar perbedaan status ekonomi dan sistem sosial.[4]

Dua kota tersebut juga memiliki kelompok musik atau band yang menjadi ikon punk, yaitu Sex Pistols di London dan The Ramones di New York. Kedua band tersebut mampu mengenalkan genre musik punk kepada masyarakat dunia. Sebelum kedua band tersebut muncul, sebenarnya telah ada beberapa band punk seperti The Velvets, Stooges, MC5, The Modern Lovers, dan The New York Dolls. Tetapi, band-band tersebut belum mampu mengenalkan punk secara luas kepada masyarakat. Selanjutnya, punk pun mengalami metamorfosis. Di London, punk berkembang menjadi beberapa genre yang lebih kecil. Sedangkan di New York, perkembangan punk lebih ke arah fesyen.[5]

Akhir tahun 70-an, punk menyebar hampir ke semua daerah urban di dunia. Punk berkembang tidak hanya sebagai aliran musik, tetapi telah menjadi sebuah kelompok sosial. Walaupun demikian, musik tetap menjadi salah satu media kritik terhadap politik yang terartikulasi dan penolakan dari budaya yang dominan. Media lain yang digunakan punkers untuk melakukan kritik adalah zine dan fesyen. Punkers mendandani diri mereka secara urakan sebagai bentuk penolakan terhadap budaya berpakaian yang dominan. Selain itu, cara berpakaian juga menegaskan kritik kepada pemerintah dan bentuk simpati kepada rakyat kecil lewat simbol-simbol yang terdapat pada atribut maupun aksesori yang digunakan punkers.

Kelompok sosial punk terbagi lagi menjadi subkelompok-subkelompok yang lebih kecil. Subkelompok tersebut berbeda satu sama lain dengan ciri khasnya masing-masing. Subkelompok-subkelompok tersebut, yaitu[6]:

1.Anarko Punk

Anarko Punk merupakan punk yang sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Anarkisme, antiotoriter, serta antikapitalis menjadi ideologi yang mereka usung. Anarko Punk merupakan salah satu subkelompok punk yang keras. Aksi yang mereka lakukan biasanya dengan unjuk rasa.

2.Crust Punk

Penganut dari paham Crust Punk biasa disebut crusties. Crusties sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Crusties merupakan orang-orang yang antisosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama crusties saja.

3.Glam Punk

Anggota dari subkelompok ini merupakan para seniman. Mereka menuangkan pengalaman kehidupan sehari-hari dalam berbagai macam karya seni. Mereka menjauhi perselisihan dengan sesamanya ataupun dengan orang lain.

4.Hardcore Punk

Hardcore Punk mulai berkembang pada tahun 1980-an di Amerika Serikat bagian utara. Aliran musik dengan nuansa punk rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka.

5.Nazi Punk

Nazi Punk merupakan subkelompok yang mengadopsi paham Nazi. Nazi Punk mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970-an dan menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Againts Communism dan Hate Core.

6.Oi

Oi biasanya terdiri dari para holigan yang identik dengan pertandingan sepakbola. Kaum Oi biasa disebut skinheads atau bootboys. Kebanyakan dari mereka berasal dari kelas pekerja. Skinheads menganut prinsip kerja keras itu wajib. Skinheads memiliki ciri khas pada potongan rambut, yaitu botak atau potongan rambut ala tentara (army look hair style).

7.Street Punk

Street Punk merupakan perpaduan antara Crust Punk dan Oi. Street Punk biasa terlihat di jalanan di kota-kota. Sikap dan perilaku mereka biasanya mengikuti kehidupan keras jalanan.

8.Queer Core

Anggota subkelompok ini adalah para lesbian, homoseksual, biseksual, dan transeksual. Subkelompok ini lebih tertutup dibandingkan dengan subkelompok punk lainnya. Queer Core sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hardcore Punk pada tahun 1985.

9.Riot Grrrl

Subkelompok ini mulai terbentuk pada tahun 1991. Anggotanya adalah para wanita yang keluar dari Hardcore Punk. Para anggota Riot Grrrl tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggota subkelompok ini berasal dari Seattle, Olympia, dan Washington DC di Amerika Serikat.

10.Scum Punk

Scum Punk merupakan subkelompok yang dipopulerkan G.G. Allin, seorang seniman punk dari Amerika Serikat. Dalam bermusik, lirik-lirik lagu Scum Punk bertemakan kekerasan dan seks.

11.Straight Edge Scene

Straight Edge Scene merupakan subkelompok punk yang benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral, dan kesehatan. Straight Edge Scene sama sekali tidak mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, rokok, serta seks bebas.

12.Skate Punk

Skate Punk berhubungan erat dengan Hardcore Punk dalam bermusik. Anggota subkelompok ini biasanya sangat mencintai skateboarding dan surfing.

13.Ska Punk

Ska Punk merupakan sebuah penggabungan antara musik punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan skanking atau pogo.

[]

Kumpulan Naskah Sedikit Cerita Punk dari Bandar Lampung:

Punk, Satu Babak di Saburai (1)

Kehadiran Punk di Bandar Lampung (3)

Do It Yourself (4)

Prinsip Punkers (5)

Mohawk Sampai Boot (6)

[1]Antikemapanan Sepanjang Jaman, Majalah Hai edisi 8-14 Agustus 2005/Th XXIX No. 32.

[2] A.S. Van Dorston, A History of Punk, http://www.fastnbulbous.com/punk.htm, diakses tanggal 20 Maret 2007.

[3] Dyah Mahasasi Swastantika mengungkapkan, punk lahir sebagai salah satu aliran musik yang menentang industri musik yang mapan. Punk merupakan buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Lihat Dyah Mahasasi Swastantika, Bukan Hanya Spikes dan Rambut Runcing, http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/10/humaniora/2275004.htm, diakses tanggal 3 April 2007.

[4] Two Sides of Every (Punk) Stories, Majalah Hai edisi 8-14 Agustus 2005/Th XXIX No. 32.

[5] Ibid.

[6]Punk not Dead, http://freemagz.com/index.php?option=com_content&task=view&id=532&Itemid=38, diakses tanggal 2 September 2007.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline