Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Habibi

Mahasiswa Uin Raden Mas Said Surakarta

Rapatkan Shaf Shalatmu

Diperbarui: 24 Mei 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Shalat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting bagi umat Islam. Ibadah ini dilakukan sebagai wujud ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman sehingga,shalat dikatakan sebagai pembeda antara orang muslim dan non muslim.

Selain sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT, shalat juga menjadi ajang untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan antara para jamaah. Salah satu hal yang sangat penting dalam melaksanakan shalat adalah merapatkan shaf, yakni menyatukan barisan ketika berdiri dalam shalat.

Merapatkan shaf shalat memang terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah, terutama jika jumlah jamaah yang cukup banyak atau jika lokasi shalat cukup sempit. Namun, merapatkan shaf shalat memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan shalat dan juga kebersamaan antar jamaah.Salah satunya yaitu menjaga fokus dan khusyuk dalam shalat.Selain itu juga terdapat perintah untuk merapatkan shaf shalat. Berikut beberapa perintah dan anjuran yang berkaitan dengan merapatkan shaf dalam shalat:

Sesuai hadis Rasulullah SAW, "Rapatkanlah barisan-barisan kalian, ratakanlah shaf-shaf kalian, luruskanlah bahu-bahu kalian, dan janganlah kalian berlalu-lalang di antara shaf-shaf (dalam shalat) sehingga celah (yang kosong) itu tidak lagi ada. Barangsiapa yang memperbaiki barisan-barisan (dan shaf-shaf) tersebut, maka Allah akan memperbaiki baginya." (HR. Bukhari).Hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memrintahkan kepada umatnya untuk merapatkan shaf shalat dan juga merapatkan shaf shalat adalah sunnah yang ditekankan untuk orang muslim oleh Nabi Muhammad SAW.

Anjuran untuk merapatkan shaf dalam shalat juga terdapat dalam hadis lain, "Perbaikilah shaf-shaf kalian, karena perbaikan shaf-shaf itu merupakan bagian dari sempurnanya shalat." (HR. Abu Daud).Hadis tersebut menunjukan Jika seseorang tidak meluruskan shaf saat melaksanakan shalat, maka dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif salah satunya membatalkan Kesempurnaan Shalat.Shalat yang dilakukan dengan barisan yang tidak lurus dan rapi dapat membatalkan kesempurnaan shalat tersebut, sehingga tidak akan mendapatkan pahala yang sempurna.

Ada juga yang meriwayatk hadis yang menjelaskan pentingnya shaf shalat adalah sebagai berikut: "Perbaikilah shaf-shaf kalian, rapatkanlah barisan-barisan kalian, dan tutuplah celah-celah kalian, karena sesungguhnya setan masuk di antara celah-celah kalian sebagaimana halnya domba masuk dalam celah tembok" (HR. Muslim).Makna dari hadis tersebut adalah bahwa perintah untuk merapatkan shaf dan membentuk barisan yang rapat adalah untuk menjaga agar setan tidak dapat masuk ke dalam shaf. Setan di sini dapat diartikan sebagai segala hal yang dapat mengganggu khusyuk dan konsentrasi dalam melaksanakan shalat, seperti godaan-godaan dunia yang muncul di benak seseorang.

Namun, terdapat juga pengecualian kepada seseorang tidak dapat merapatkan shaf karena alasan yang tidak dapat dihindari, maka dia tidak akan dikenakan dosa atau penghinaan.Beberapa contoh alasan yang dapat menjadi pengecualian untuk tidak merapatkan shaf yaitu seseorang memiliki penyakit atau kondisi fisik yang membuatnya sulit untuk merapatkan shaf, seperti penyakit kulit menular atau gangguan kesehatan lainnya dan juga keadaan yang tidak mungkin untuk merapatkan shaf seperti kasus COVID-19. Namun, jika seseorang sengaja memilih untuk tidak merapatkan shaf tanpa alasan yang dapat diterima, maka hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran dan bisa mempengaruhi sahnya shalatnya. Oleh karena itu, sebaiknya setiap umat Muslim berusaha untuk merapatkan shaf saat melaksanakan shalat berjamaah.

Cara membentuk shaf shalat yang baik adalah setiap orang harus berdiri bersebelahan dengan yang lain, menjaga jarak yang sama antara satu dengan yang lain. Jangan ada celah kosong di antara barisan, sehingga tercipta kesatuan dan kekompakan. Selanjutnya Barisan harus sejajar, baik dari sisi horizontal maupun vertikal. Hal ini berarti semua bahu sejajar dan semua orang memiliki tinggi yang serupa saat berdiri.

Dalam Islam, shaf shalat bukan hanya sekadar tata cara, tetapi juga memiliki makna dan nilai yang sangat penting dalam kehidupan beragama dan sosial umat muslim. Salain itu shaf shalat juga memiliki makna sosial yang sangat penting dalam Islam. Dengan membentuk barisan yang rapat, umat muslim diajarkan untuk saling menghormati dan membantu satu sama lain dalam melaksanakan ibadah. Tidak ada perbedaan status sosial atau kedudukan di antara jamaah yang membentuk shaf, semua sama di hadapan Allah SWT.

Konsep shaf shalat juga mengajarkan pentingnya kerja sama dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan shalat berjamaah, setiap individu harus berusaha untuk membentuk barisan yang rapat dan merapatkan diri dengan jamaah lainnya. Hal ini juga dapat diartikan sebagai sebuah pesan bahwa dalam kehidupan, kita harus selalu bersatu dan bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugas kita,baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa shaf shalat adalah konsep dalam Islam yang mengacu pada susunan atau barisan jamaah dalam melaksanakan shalat. Konsep ini tidak hanya sebagai tata cara, tetapi juga memiliki makna dan nilai yang penting dalam agama Islam.Pentingnya shaf shalat dapat dilihat dari hadis yang menyebutkan bahwa perbaikan shaf dan rapatnya barisan dapat mencegah setan masuk ke dalam shaf serta menjaga konsentrasi dalam melaksanakan shalat dan juga termasuk dari kesempurnaan shalat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline