Lihat ke Halaman Asli

Normalisasi Sungai Jakarta

Diperbarui: 27 Desember 2016   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Banjir, masalah turun-temurun di Jakarta, mengatasinya  tidak bisa melalui pertunjukan sulap. Harus kita kaji dan laksanakan program yang tepat sasaran dan efisien dalam menangani Banjir. Cara yang satu ini sudah cukup terbukti ampuh menanggulangi banjir di beberapa titik Ibukota. Ya, melalui normalisasi sungai sudah terbukti banjir di Jakarta dapat diminamilisir. Normalisasi penting untuk terus dilakukan mengingat banjir harus terus diawasi dan ditanggulangi. Titik-titik banjir seperti Kemang, Pasar Rebo, Pademangan, Jatinegara dan lain-lain perlu diberlakukan program normalisasi secara berkala dan sistematis.

Kendala dalam melaksanakan program ini pun beragam, mulai dari medan dan kondisi lapangan, cuaca buruk berkepanjangan dan posisi pemukiman yang ada di bantaran sungai. Masalah pertama dan kedua memang tidak bisa prediksi dan perkirakan kejadiannya, namun khusus untuk kendala ketiga Pemprov DKI sudah memiliki jalan keluarnya; merelokasi penduduk di bantaran-bantaran sungai ke Rumah-Rumah Susun.

Pemetaan dan persebaran wilayah rawan Banjir sudah dilakukan oleh Wakil Gubernur non-aktif Djarot Saiful Hidayat sebagai berikut; "Tentunya kami sudah bikin peta daerah rawan banjir. Dari peta itu diketahui kan ada 23 kecamatan rawan banjir di Jakarta. Kemudian ada 57 kelurahan dan 201 rukun warga yang juga masih rawan (banjir)," kata Djarot

Kali rawan banjir seperti Krukut atau Ciliwung menurut Djarot harus diprioritaskan normalisasinya. Fakta menunjukkan Kali Krukut mengalami penyempitan yang harus segera ditanggulangi. "Kali Krukut ini kan lumayan besar penyempitannya. Coba saja lihat. Seharusnya dia selebar 20 meter, sekarang ini cuma 4-5 meter. Nah, itu sedang diupayakan kembali pelebarannya. Jadi kami akan relokasi semua yang di sana nanti," lanjut Djarot.

Nah, di daerah lain program ini sudah banyak membuahkan hasil, contohnya Cengkareng, Kali Angke, Duren Tiga dan lain lain sudah tidak mengalami banjir lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Berkat normalisasi inilah warga Jakarta dapat tidur lebih nyenyak saat musim penghujan tiba.

Bukti dan hasil dari program ini sudah teruji, masyarakat pinggiran kali pun mendapatkan tempat tinggal lebih layak di rumah susun, aman dari Banjir dan Longsor. "Jadi kita senang normalisasi sungai, program kita atasi banjir sudah menunjukkan hasilnya. Di Jakarta Barat, Jakarta Utara, selatan sudah tidak banjir," Pungkas Djarot




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline