Lihat ke Halaman Asli

Resep Rahasia Djarot Tekan Kemiskinan DKI

Diperbarui: 22 Desember 2016   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tigapilarnews.com

Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang utama di Jakarta. Hal ini ditengarai karena 2 hal yaitu sulitnya mendapatkan pekerjaan dan biaya hidup yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Tiap tahunnya, penduduk Jakarta terus meningkat karena banyaknya sektor pekerjaan formal dan non-formal yang tersedia di Jakarta. Akibatnya. jumlah pendatang baru ke Jakarta pun terus meningkat tiap tahunnya.

Permasalahan ini sesungguhnya dapat diselesaikan apabila terdapat kebijakan yang tepat dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Jakarta. Untuk meminimalisir jumlah pennduduk miskin setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan; yaitu menyediakan lapangan kerja dan memberikan masyarakat miskin bantuan berupa subsidi kebutuhan sehari-hari

Dua solusi untuk meminimalisir jumlah penduduk miskin yang saya sebutkan diatas sesungguhnya sama dengan gagasan calon Wakil Gubernur Petahana DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. Menurut Djarot, Pemda (Pemerintah Daerah) DKI Jakarta saat ini telah berupaya untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Jakarta.

"Kita akan tekan betul biaya hidup mereka agar adanya penyimpanan (saving money) untuk mereka," ujar Djarot di RPTRA Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

Selain itu Djarot juga mengatakan bahwa di Jakarta semua sektor masih membutuhkan tenaga kerja. "Kalau di Jakarta kerja apa saja bisa, misalkan bekerja di PPSU, pekerja kasar lainnya, apapun bisa dikerjakan. Pertanyaannya mau atau tidaknya," tutur Djarot.

Untuk menekan biaya hidup masyarakat miskin, pasangan petahana Basuki-Djarot telah membuat beberapa kebijakan yang sebenarnya sangat menguntungkan masyarakat. Tiga aspek penting dalam kehidupan yaitu pendidikan, kesehatan, dan pangan disubsidi oleh pemda melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan subsidi harga ayam dan daging setiap bulannya. Bahkan untuk tempat tinggal, Basuki-Djarot juga mendirikan berbagai rumah susun yang ditujukan kepada warga yang tinggal di bantaran kali.

Sama halnya di sektor pekerjaan, kebijakan Basuki-Djarot mendirikan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) cukup banyak menyedot tenaga kerja baru untuk merapihkan permasalahan lingkungan di Jakarta. Pengalaman saya banyak warga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan bergabung dengan PPSU sehingga ia bisa mendapatkan penghasilan tetap sesuai UMR (Upah Minimum Regional).

Oleh karena itu, dengan berbagai kebijakan dan program tepat sasaran seperti yang telah dilakukan Basuki-Djarot ini angka kemiskinan di Jakarta dapat terus berkurang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline