Lihat ke Halaman Asli

Dana Perwalian Atlet Jakarta

Diperbarui: 19 Desember 2016   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poros-Jakarta.com

Atlet-atlet perwakilan daerah tentu menanti-nanti tiap digelarnya PON (Pekan Olahraga Nasional) kompetisi olahraga terbesar se-Indonesia ini selain merupakan panggilan jiwa dan profesi para atlet, juga merupakan ajang kompetisi antar Provinsi-provinsi di Indonesia yang mengirimkan atlet-atlet terbaiknya. Medali yang diraih merupakan harga mutlak bagi atlet untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing.

Apresiasi provinsi-provinsi di Indonesia patut diapresiasi, terutama Provinsi DKI Jakarta. Jakarta menganggarkan total ratusan miliar bagi atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama Jakarta, sekitar 300 miliar. Jumlah bonus yang kurang lebih sejumlah 160 miliar dianggarkan untuk atlet-atlet berprestasi, dan sisanya 140 disimpan di kas negara terlebih dahulu untuk kemudian dianggarkan untuk pembangunan fasilitas dan pengembangan klub-klub olahraga yang ada di Jakarta.

Prestasi Atlet sejalan dengan perkembangan klub dan timnya. Kaderisasi dimulai saat atlet-atlet tersebut berlatih dan bertanding dengan klub masing-masing. Kompetisi dan pertandingan dengan masing-masing klub mengasah kemampuan dan mental seorang atlet. Hal ini dikatakan oleh Wakil Gubernur non-Aktif DKI, Djarot Saiful Hidayat, "Supaya dia mampu melakukan proses kaderisasi dan menyiapkan atlet dengan baik. Atlet yang baik tumbuh dari klub. Kita ingin klub sehat, klub nya baik," harap Djarot.

Klub-klub yang menaungi atlet akan mendapatkan asupan dana segar dalam pembangunan dan pengembangan fasilitas melalui dana ini. Pemerintah Provinsi memiliki komitmen dan harapan besar melalui program ini, karena klub-klub yang berkembang akan memudahkan seorang atlet mencapai performa terbaiknya.

Fasilitas-fasilitas utama seperti stadion, pusat kebugaran, dan arena-arena olahraga lain merupakan sasaran utama anggaran ini. Begini, ada anggaran, waktu itu idenya, kan yang kita bantu bukan hanya atletnya tapi klubnya, kita akan lebih mengembangkan klubnya," ujar Djarot

Sekalipun begitu, banyak pihak yang masih belum puas dengan anggaran ini. Pemerintah Provinsi DKI sudah mengeluarkan anggaran dengan batas maksimal yang ditentukan Kemenpora. Gubernur Plt Sumarsono menegaskan kebijakan ini sudah sesuai dengan peraturan pusat dan benar-benar ditujukan untuk kemajuan dan perkembangan atlet-atlet di Ibukota. 

Minimnya sosialisasi dari Kemenpora menimbulkan perbedaan pemahaman mengenai hal ini, dan pasangan Gubernur-Wakil Gubernur non-aktif DKI, Basuki Tjahya-Djarot Saiful akan berkoordinasi dengan Dinas Olahraga setelah masa cuti kampanye usai. "Oleh sebab itu mungkin ada sedikit perbedaan pendapat yang mungkin perlu kita bicarakan nanti. Setelah saya aktif kembali, kami uruskan, kami akan panggil dinas olahraga," Pungkas Djarot.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline