Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Abdullah

Bekerja di PT GLOBAL DAIRI ALAMI sebagai QC MILK

Kurangnya Perhatian Pemerintah Terhadap Petani di Pedesaan

Diperbarui: 16 Desember 2023   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belum adanya kesejahtraan untuk para petani di pedesaan

Belum ada perhatian yang serius dari pemerintah untuk para petani di pedesaan seperti,kurasngnya  sosialisasi dari pihak pemerintah jadi kebanyakan para petani mengaplikasikan ilmu pertanian yang secara turun temurun dari para pendahulunya, jarang sekali para petani mendapatkan ilmu pertanian dari para dinas pertanian/penyuluh pertanian. Diharapkan untuk dinas pertanian coba turun ke lapangan agar bisa melihat dan merasakan nasib para petani yang ada di pedesaan, mereka butuh bimbingan butuh masukan ilmu tentang pertanian agar mendorong para petani untuk menghasilkan produk pertanian yang unggul. Mengingat Indonesia adalah negara agraris sektor pertanian menjadi sektor penting dalam menunjang kebutuhan pangan.

Alasan utama mengapa bangsa Indonesia di jajah oleh bangsa belanda karna Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan itu terbukti bahwa Indonesia menjadi daerah penghasil rempah rempah yang menjadi komoditas ekspor di pasaran eropa, tapi yang saat ini  di rasakan untuk para petani khususnya di pedesaan jauh dari kata sejahtera sepert contoh, harga benih yang mahal dan susahnya mendapatkan pupuk anorganik, penderitaan petani gak berhenti sampai disitu saja setelah panen pun para petani mendapatkan   harga jual yang murah karna banyaknya barang imfor hasil pertanian yang masuk ke Indonesia dari negara lain

 Semoga pemerintah bisa memperhatikan para petani kecil untuk mendapatkan kesehatraan hidupnya. Apa arti slogan tanah kita tanah surga yang di ibaratkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman. apakah pribahasa itu salah kalau salah saya rasa gak mungkin, soalnya negara indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah untuk sekarang bukan saatnya saling menyalahkan udah saatnya nega kita bisa berdidiri di kaki sendiri harusnya kita malu sebagai negara agraris  masih imfor hasil pertanian dari negara lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline