Lihat ke Halaman Asli

Bertabur Cinta Berpadu Dengan Sejarah di Prambanan

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bertabur cinta berpadu dengan sejarah di Prambanan

Oh ya langsung kami memasuki tiket loket yang ada di kawasan Prambanan, di pinggir sebelum membeli tiket banyak orang menyewakan payung di karenakan panas terik yang luar biasa denga cukup murah biaya hanya Rp.5000 pakai sepuasnya.

Kemudian tibalah kami di loket pembelian dengan tiket Rp.30.000 / orang. Jika rombongan lebih dari 20 orang maka harganya Rp.12.500/orang. Wah.. akhirnya benar-benar kami memasuki kawasan Prambanan, benar-benar  panas untung kami membawa payung walau kecil tapi cukup untuk berdua, biar lebih romantis.. hee…

Pada liburan sekolah kali ini rame sekali, baiklah kami awali dengan memasuki Candi, anda bisa melihat bahwa banyak reruntuhan candi-candi yang terjadi akibat gempa 2006. Namun secara keseluruhan ornament candi tersebut tetap rapih,  dan sebagian sedang tahap perbaikan. Kami awali dengan Candi Wisnu yang ada disebelah Candi utama ( Candi Siwa ). Di dalam ada lagi Candi Brahma, tapi tidak semua ada di dalam Candi nya. Tetapi tetap para turis lokal maupun asing tetap ramai untuk berfoto-foto di dalam Candi tersebut.

Penelurusan kami dalam kawasan candi utama  prambanan menguras waktu dan tenaga tetapi mengasyikan dan seru. Keliling Candi Prambanan emang pasnya tidak boleh terburu-terburu karena jika keliling Candi ini lumayan memakan waktu. Penelusuran kami itu memakan waktu kurang lebih 2,5 pukul. Waktu yang lumayan lama tapi terasa sebentar jika berada disekeliling Candi, Jalan-jalan, foto-foto atau ngobrol-ngobrol sesama pengunjung lokal atau turis asing. Salah satunya kami berbincang-bincang dengan turis dari Malaysia dan Brazil.

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.35 akhirnya kami mengakhiri penelusuran di Candi Prambanan. Dengan diiringi alunan gending cantik, gamelan yang membawa kita menikmati penelusuran di Prambanan akhirnya kami pun melakukan penelusuran kembali yang ada di sebelah kanan Candi Prambanan, ada museum tempat arca-arca dan ada juga sebelah kiri jalan keluar ada Candi Sewu. Dalam museum ini anda dapat melihat langsung sejarah-sejarah Candi Prambanan dan Audio Visual yaitu Film pemutaran sejarah prambanan. Oh iya jangan lupa mampir ke Handycraft alias oleh-oleh khas disini oleh-oleh murah meriah, kami membeli beberapa baju, tas laptop dan juga pakaian serta miniatur sepedah khas Jogjakarta.

Pada pukul 15.18 setelah lunch bersama turis kamipun menuju pasar oleh-oleh tepat berada di kanan pintu keluar, ternyata banyak sekali yang di dapat di sini.

Seperti kami membeli tas laptop, koas khas prambanan, tas jinjing, miniatur candi, sepeda-sepedaan dll. Wah dengan uang Rp. 300.000 saja cukup banyak kita membeli oleh-oleh akhirnya kami pun mengakhiri penelusuran pada pukul 16.30. Sebenernya kami ingin lebih lama lagi di Candi tetapi waktu tidak memungkinkan karena kami harus segera pulang hari sudah sore. Kami naik bus trans dengan kode 1A tapi kita harus berjalan kaki lumayan jauh dari prambanan. Akhirnya kami sampai halte SMP 11 pada pukul 18.53 dan tak lupa untuk makan malam sejenak di kalasan yang letaknya tak jauh dari halte tersebut. Kami memesan bebek goreng dan ikan lele + Tempe. Dengan itu semua kami menghabiskan dengan harga Rp.26.000.

Wah tak terasa pukul sudah menunjukkan pukul 19.42 untuk oleh-oleh hotel malam akupun membeli martabak telur “Dalijo” dengan harga Rp.15.000 nah penelusuran kami hari pertama berakhir disini pada pukul 20.14 .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline