Berita kematian Presiden Venezuela, Hugo Chavez, pada Selasa, 05 Maret 2013, menyita perhatian seluruh dunia. Bagi pengikut setia ideologi Chavez, kematiannya adalah kehilangan besar. Chavez dianggap simbol perlawanan terhadap kapitalisme internasional. Program nasionalisasi industri minyak di Venezuela telah memberikan inspirasi dibelahan dunia lain untuk melawan hegemoni kekuatan pemodal asing yang dimotori oleh Amerika Serikat (AS).
Bagi penganut ideologi sosialis di di Amerika Latin, Timur Tengah, Asia dan Afrika, Chavez bukan hanya Presiden Venezuela, namun Pemimpin internasional. Oleh karenanya, kematian Chavez sangat mengguncang dunia.
Salah satu wilayah yang terguncang atas kematian Chavez adalah Timur Tengah. Sudah jadi rahasia umum, Chavez sangat dekat dengan dunia Islam, khususnya dengan Iran, Suriah dan Palestina. Ada kedekatan khusus antara Pemimpin Iran, Ahmadinejad, dan Pemimpin Suriah, Bashar Al-Assad dengan Hugo Chavez. Chavez sejak awal sangat menentang kebijakan diskriminatif AS terhadap Iran dan Suriah. Chavez juga berdiri paling depan ketika konflik di Gaza Palestina.
Chavez menganggap, semua konflik yang terjadi di Timur Tengah dan dunia adalah permainan AS untuk menguasai sumber-sumber migas dan kekayaan alam lainnya, tidak semata bermotif politik. Wajar jika Timur Tengah dan dunia menangisi kematian Chavez. Hampir semua Kepala Negara mengucapkan belasungkawa kepada Venezuela. Bahkan AS, musuh bebuyutan Chavez, ikut mengucapkan belasungkawa.
Pemimpin dunia yang sangat terpukul atas kematian Chavez adalah pemimpin Iran, Ahmadinejad. Bahkan dalam situs pribadinya, Ahmadinejad menyamakan Chavez dengan Yesus dan Imam Mahdi, yang akan dibangkitkan kembali pada hari kiamat. Menurut Ahmadinejad, mereka bertiga, akan menyebarkan keadilan di muka bumi saat akhir dunia. Kontan, pernyataan Ahmadinejad tersebut menuai protes dari ulama Syiah di Iran.
"Penggambaran Ahmadinejad tentang Presiden Venezuela tidak pantas bagi kita," ujar salah satu ulama Syiah dan anggota senior dewan ahli Syiah, Ghorbanali Dorri Najafabadi, seperti dilansir Vivanews.com (Sabtu, 09/03/13).
Memang, Ahmadinejad dan Hugo Chavez sudah menjadi simbol perlawanan terhadap hegemoni AS dan sekutunya. Karena punya musuh bersama yaitu AS, maka ada kedekatan secara emosional antara Chavez dan Ahmadinejad.
Kedekatan Ahmadinejad dengan Chavez terlihat ketika prosesi pemakaman Hugo Chavez di Caracas, Venezuela, pada Jum'at. 8 Maret 2013. Terlihat dalam Foto Ahmadinejad menyentuh dan mencium peti mati Chavez. Menandakan betapa Ahmadinejad sangat kehilangan Chavez. Wajar jika ungkapan belasungkawa di situs pribadinya terkesan sangat emosional.
[caption id="attachment_240919" align="aligncenter" width="663" caption="Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mencium peti mati Chavez (Sumber : Reuters)"][/caption]
Menyamakan Chavez dengan Yesus dan Imam Mahdi secara harfiyah bukan bermaksud menyesatkan keyakinan agama Kristen dan Islam. Tafsir atas pernyataan Ahmadinejad tersebut menegaskan dunia internasional saat ini sedang merindukan munculnya sosok "Ratu Adil" untuk menegakan keadilan di muka bumi. Dan menurut pengagumnya, Chavez dianggap simbol dari "Ratu Adil" tersebut.