Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ridwan

Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Konsep Self Defense : Untuk Israel atau Palestina?

Diperbarui: 18 Oktober 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Peta Negara Palestina"][/caption]Dalam rangkaian kunjungannya ke Asia Tenggara pasca kemenangan pemilihan Presiden AS, Obama kembali menegaskan dukungannya terhadap Israel dalam konflik Gaza. Menurutnya, Israel saat ini sedang mempertahankan diri dari serangan rudal-rudal Pejuang Hamas yang sudah mampu menjangkau Ibukota Israel Tel Aviv dan kota-kota besar lainnya.

"Kami mendukung penuh hak Israel dalam mempertahankan diri dari rudal-rudal yang mendarat di rumah-rumah dan tempat kerja, yang berpotensi membunuh warga sipil. Tidak ada negara yang menolerir rudal yang menghujani warganya," kata Obama dalam konferensi pers di Bangkok, dilansir VIVAanews, Senin 19 November 2012.

Pernyataan Obama tersebut sangat melukai rakyat Palestina dan Muslim Internasional. Pasca kemenangan Obama, sebenarnya masyarakat Muslim berharap ada perubahan kebijakan Amerika Serikat tentang status Palestina. Penegasan Obama terhadap Israel, membuyarkan harapan Muslim Internasional akan perdamaian di Timur Tengah dan kemerdekaan Palestina.

Argumentasi Obama mendukung Israel, dengan alasan  "Self Defense" atau "Mempertahankan Diri" atas serangan roket Brigade Al-Qosam, sangat tidak masuk akal dan absurd. Masyarakat Internasional mengetahui semua, sebelum konflik Gaza pada tanggal 14 November 2012, tidak pernah ada roket yang menyasar Tel Aviv dan kota-kota besar lainnya. Israel-pun baru menyadari, bahwa Hamas memiliki roket dengan daya jelajah cukup jauh, setelah serangan balasan Hamas dilancarkan.

Persepsi tentang "Self Defense" salah alamat jika ditujukan kepada Israel. Ada empat pertanyaan kenapa konsep "Self Defense" tidak tepat untuk Israel. Pertama, Siapa yang melakukan aneksasi terhadap wilayah Palestina? Kedua, Siapa yang melakukan okupasi tanah-tanah Rakyat Palestina? Ketiga, Siapa yang sering melakukan aksi sepihak melalui operasi intelijen dan membunuhi aktivis Palestina? dan Keempat, siapa yang melakukan blokade dan embargo?

Iya, kita semua sepakat, Israel tidak dalam posisi "Self Defense" tapi selalu dalam posisi “ofensif” dari tahun 1946 sampai sekarang (lihat peta Palestina sekarang dibandingkan tahun 1946).

Konsep "Self Defense" lebih tepat ditujukan kepada bangsa Palestina, karena sejak tahun 1946 mereka mati-matian mempertahankan wilayahnya. Lihatlah foto penghancuran rumah Rakyat Palestina oleh tentara Zionist! Itu jelas bukti nyata mereka melakukan “okupasi” tanah rakyat Palestina. Rakyat Palestina hanya Self Defense! mempertahankan hak-haknya! mempertahankan tanah airnya!

13533369261256670465

Jika rakyat Palestina mengangkat senjata untuk Self Defense, apakah salah? Apakah Obama tidak memahami sejarah terbentuknya Amerika? Mereka angkat senjata agar merdeka dari Inggris. Kita juga bisa berkaca dari perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bangsa kita mengangkat senjata karena Self Defense dari agresi Belanda dan mempertahankan kemerdekaan.

Obama telah mengeluarkan argumentasi yang absurd tentang pembelaannya terhadap Israel.

Sebagai Muslim kita harus percaya kepada janji Allah akan kemerdekaan Bangsa Palestina. Hal tersebut sudah tersurat dalam Al-Qur’an (QS. Al-Isra’: 7).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline