Lihat ke Halaman Asli

Rido Nugroho

Public Policy and ESG Enthusiast

Lima Kesalahan Mental yang Membunuh Produktivitas

Diperbarui: 9 Desember 2021   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: www.freepik.com 

Jika anda terkadang frustrasi tentang betapa sedikit pekerjaan yang dicapai selama hari kerja, anda tidak sendirian. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 26 persen orang yang sering meninggalkan kantor setelah menyelesaikan tugas yang telah direncanakan.

Umum rasanya untuk merasa seolah-olah sibuk tetapi belum melakukan sesuatu yang penting. Tentu saja, hidup bukan tentang menjadi robot produktivitas yang setiap detiknya dioptimalkan. Namun kita ingin merasa terorganisir dengan baik dan efisien dalam mengejar tujuan utama dan memecahkan masalah kritis. 

Oleh karena itu penting untuk memahami kesalahan mental yang biasanya menghalangi kita untuk fokus dalam menyelesaikan pekerjaan penting. Berikut adalah lima yang umum:

1. Melebih-Lebihkan Jumlah Waktu Fokus Yang Kita Miliki 

Pekerjaan yang bersifat strategis, kompleks serta memerlukan kreativitas tentu membutuhkan porsi konsentrasi yang lebih besar.

Seringkali kita optimis bahwa akan punya waktu seharian atau bahkan beberapa jam untuk fokus menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi tersebut. Namun, email, panggilan telepon, dan "pertanyaan singkat" menghabiskan sebagian besar waktu kita di kantor.

Data gabungan dari aplikasi pelacakan waktu RescueTime menunjukkan bahwa orang-orang hanya memiliki satu jam dan 12 menit waktu tanpa gangguan dalam sehari.

Jika kita mengakui waktu terbatas yang kita miliki untuk pekerjaan yang terfokus, kita perlu lebih ketat memilih prioritas utama pekerjaan dan melindungi diri kita dari gangguan selama periode tertentu.

2. Mengabaikan Metode Yang Terbukti Karena Dianggap Terlalu Membosankan Atau Terlalu Sederhana.

Kita semua mungkin tahu bahwa ketika mengerjakan tugas yang lebih mudah, kita akan lebih semangat untuk memulai. Namun, begitu kita mendengar prinsip-prinsip ini, kita sering menganggapnya sebagai "cerita lama" bahkan ketika kita belum sepenuhnya menerapkannya atau mencobanya sama sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline