Pertandingan antara Arema Fc dan Persib Bandung berakhir ricuh. Skor akhir 2-2. Skor yang tidak diharapkan oleh suporter tuan rumah. Pertandingan melawan Persib, sebelumnya diharapkan awal kebangkitan Arema Fc. Maka dari itu, kemenangan adalah harga mati. Tapi kenyataannya pahit harus ditelan Arema Fc. Bukannya meraih kemenangan. malah sebaliknya pertandingan berujung seri. Hasil tersebut tetap mengecewakan, bahkan nyaris kalah sebelum Balsa Bozovic mampu menyamakan kedudukan pada menit 88.
Dari empat pertandingan yang sudah dijalani. Arema baru meraih 2 kali seri, dan 2 kali kekalahan. Dari 18 tim yang ikut bertanding, hanya Arema yang belum meraih kemenangan. Posisi Arema dari 4 pertandingan ada di juru kunci. Di atas Arema, ada PSMS, tim promosi yang sudah meraih 3 poin, berkat kemenangannya atas Persija 3-1. Tim promosi lainnya, PSIS lebih moncer lagi ada di papan tengah, berkat kemenangan mengesankan 4-1 atas PSMS.
Sisa pertandingan masih banyak, masih ada kesempatan untuk bangkit. Namun bagi suporter Arema, dengan tidak meraih kemenangan satu pun dari empat pertandingan sangat aib bagi tim sebesar Arema. Melawan Persib masih ada rasa bangga, meski tidak meraih kemenangan alias seri. Bagaimana kalau bertanding dengan tim-tim lemah seperti PSIS, PSMS, dan Perserui, lalu kalah. Maka akan menghancurkan reputasi Arema di masa depan.
17 Tim sudah meraih kemenangan, tinggallah Arema sendirian. Apalagi ke depannya Arema menghadapi tim-tim kuat. Tanggal 21/4 menghadapi Madura United, lalu seminggu kemudian akan melawan Persipura. Di bulan Mei, Tanggal 6/5 akan menghadapi derby Jatim menghadapi Persebaya. Seminggu kemudian menjadi tuan rumah menghadapi PSM Makasar. 4 Tim kuat akan dihadapi pada satu bulan ke depan, bukanlah pertandingan yang mudah. Bukan tidak mungkin lagi, jika Arema bakal terpuruk lagi bila tidak memperbaiki strategi bertanding.
Awal dari rasa malu karena sebelum melawan Persib tidak meraih kemenangan, dan tentu berharap dapat meraih poin lawan Persib, apalagi pertandingan dilangsungkan di kandang sendiri. Rasanya Arema bakal menang, minimal dengan skor tipis 1-0. Awalnya hasil mendekati kenyataan, pada menit 19 Diego Furtuoso berhasil menjebol gawang Persib. Sayang semenit kemudian gol balasan dari Persib terjadi berkat N'Doussel pada menit 20. Kemenangan didepan akhirnya sia-sia.
Dibabak kedua Persib berbalik unggul di menit 78. Tekanan pun muncul, apalagi gol Persib dianggap tidak salah karena N'Doussel sebelumnya sudah melanggar Atayev. Penonton tuan rumah pun gerah. situasi mulai kacau meski masih bisa dikendalikan. Dilempar botol bekas dan sandal ke tengah lapangan. pertandingan tetap berlangsung dengan baik.
Gol yang diharapkan pun datang. Pada menit 88 Balsa Bazovic berhasil merobek gawang Persib. Namun kegaduhan mulai tampak ketika Dedik Setiawan kena kartu merah akibat menyikut Ardi Idrus. Penonton pun mulai masuk ke lapangan. Situasi pun kacau. Banyak penonton terluka, termasuk pelatih Persib. Akhirnya pertandingan benar-benar dihentikan.
Ngamuknya suporter Arema sebagai akibat dari rasa malu dan tertekan. Seandainya saat itu Arema menang, mungkin kejadiannya lain. Apa boleh buat buat Arema. Sudah tidak meraih kemenangan, hukuman pasti menanti Arema? yang ada rugi untuk Arema.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H