Ada pemandangan menarik di salah sudut kota Surabaya, tepatnya di Jalan Kayun. Seorang pengemis berambut pirang dan berkulit putih diamankan Satpol PP. Belakangan setelah diperiksa diketahui bahwa pengemis bule tersebut bukan WNI, melainkan Warga Negara Jerman.
Informasi ada pengemis bule datang dari laporan masyarakat melalui comand center 112. Kemudian tanpa menunggu lama langsung ke TKP. Dan benar saja tampak si Bule sedang tidur-tiduran di bahu jalan dengan beralaskan jaket saja. Terlihat juga kaki kanannya bengkak seperti mengidap kaki gajah. Lalu si Bule itu diangkut ke Mako Satpol PP di Jl Jaksa Agung suprapto.
"Iya benar, sekarang bule ini masih dalam pendataan. Termasuk kami koordinasi dengan Dinsos dan Dinkes terkait penyakit kaki gajahnya," kata Kasatpol PP Irvan Widyanto kepada detikcom.
Saat diamankan diketahui bahwa paspornya sudah habis masa berlakunya ini. Ini jelas sangat mengejutkan. Pertanyaannya kok bisa, ya, negara bisa kadalin oleh satu bule. Semestinya negara cepat tanggap mengambil tindakan dengan menghubungi negara si pengemis untuk segera dideportasi, malah bukan sebaliknya sudah sakit parah baru ditangkap. Apalagi dari pengakuannya diketahui bahwa kelakuan si Bule WN Jerman ini pernah mengemis juga di Bali.
Untung saja si bule diketahui cuma mengemis. Bagaimana kalau saja si bule jadi mata-mata negara asing. Entah suruhan negaranya Jerman, atau bisa saja disuruh Israel. Kemungkinan ke arah situ terbuka. Maka yang terjadi informasi tetek bengek hal-hal kecil pun jadi modal asing untuk menyerang kita. Yang diserang bukan dengan senjata, tetapi ekonomi, bahkan yang lebih parah lagi seperti yang dilakukan oleh Tiongkok, dengan illegal mengirim para pekerja non formal ke beberapa wilayahnya di Indonesia. Ini jelas bakal merusak iklim dunia kerja di Indonesia. Ingat negara kita masih banyak pengangguran. Kalau cuma pekerja informal, ngapain harus pakai tenaga luar.
Kejadian bule mengemis di Surabaya telah memberi pelajaran untuk kita, betapa negara kita mudah dimasuki orang asing, parahnya lagi ada sebagian oknum pejabat ikut terlibat proses penyelundupan orang asing, khususnya terkait kasus pekerja RRT. Sikap awas dan waspada harus dikedepankan oleh pemerintah kita, jangan sampai kasus pengemis di Surabaya bisa terulang di daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H