Lihat ke Halaman Asli

Dean Ridone

Saya Hanya orang Biasa

LGBT Disekitar Selebritis

Diperbarui: 4 Maret 2016   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dua kasus pencabulan yang melibatkan SJ dan IB makin memanaskan isu berita seputar LGBT. SJ dan IB sudah tidak mungkin dapat membantah dirinya sebagai bagian dari LGBT. Kalau saja cuma satu orang yang dicabuli tentu saja publik akan curiga bahwa ini bagian dari rekayasa. Tetapi apa yang terjadi pada mereka ternyata tidak sekali dilakukan tetapi berkali-kali dengan orang berbeda. Sampai saat ini sudah ada 3 korban yang melaporkan diri dicabuli SJ. Sedangkan IB mendapat 2 laporan korban pencabulan dirinya. Hebatnya berita-berita si IB sudah tidak kedengaran lagi. Dan ampuhnya si IB tidak mengalami penahanan seperti halnya si SJ. Lihat saja Si IB masih wara-wiri di layar kaca. Dua kali dia menjadi peserta salah satu kuis di salah satu stasiun TV milik Bakrie. Di TV yang sama, dia juga sebagai host pada salah satu acara yang ditayangkan malam hingga dini hari.

Pencabulan yang menimpa kedua selebritis tersebut adalah bukan murni pencabulan, melainkan hubungan LSL (Laki suka Laki). Pencabulan biasanya ada unsur paksaan dan dilakukan kepada laki-laki dibawah umur. Ada transaksi seksual diantara pelaku dan korban. Bisa saja si pelaku yang nota bene gay dari awal pertumbuhannya membutuhkan korban-korban yang bukan gay (hetero). Dan hetero melakukannya tentu saja karena tuntutan ekonomi dan janji-janjinya. Ketika janji si pelaku tidak terpenuhi maka si korban pun berteriak dan melaporkan diri bahwa dia korban pencabulan. Hal tersebut dimanfaatkan oleh korban-korban lainnya yang pernah diperlakukan yang sama. Si korban tak peduli nama dirinya tercemar di lingkungan masyarakatnya, sebab jauh lebih penting menghancurkan karir reputasi si selebritis tersebut.

Korban-korban SJ dan IB tentu tidak sedikit. Para Gay murni yang dikencaninya tak mungkin harus melaporkan diri pada polisi. Berhubungan dengan selebritis adalah sebuah kebanggaan buat mereka. Bahkan tak sedikit diantara mereka jadi peliharaan para selebritis. Keuntungan buat mereka tentu selain dapat pulus, mereka juga dapat teman tidur yang luar biasa.

Itulah yang terjadi dengan dunia LGBT di kalangan selebritis. Samar tetapi kenyataannya memang ada. Tanpa memproklamirkan diri SJ dan IB. Semua orang sudah paham bahwa mereka termasuk golongan LGBT. Selebritis lainnya sejauh ini belum terbukti LGBT, tetapi indikasi yang mengarah pada promosi LGBT sebagaimana 7 poin ultimatum yang diumumkan oleh KPI tampak jelas dan kelihatan, baik dari gaya, penampilan, tutur bahasa dan gestur tubuh mereka.

Selebritas yang terindikasi melakukan promosi LGBT, yakni ; IG, adalah desainer muda yang terkenal di kalangan selebritis. Selain desainer dia juga dikenal sebagai host. Beberapa film pernah dibintanginya. Perawakannya yang bongsor, tidak menutupi gayanya yang ngondek (melambai). Selain  IG ada juga IH. Latar belakang IH seorang penari, lepas dari dunia tarinya IH terjun ke dunia entertainment. Dia lebih banyak menjadi host dibandingkan menjalani pekerjaan entertain lainnya. IH yang beranak 4 acapkali ngondek dalam membawakan acara.

Selebriti lainnya yang kelewat ngondek adalah N. N jebolan kontes dangdut di salah satu televisi yang sudah almarhum keberadaanya. Suara N memang sangat bagus. Suaranya sangat kearab-araban. Namun entah bagaimana Si N yang semula laki banget belakang jadi kemayu. Dan cukup menghebohkan si N kerap memakai baju perempuan ditambah make up artis yang menyerupai Tata Dado Alm. Sudah pasti gaya N ngondek habis.

Masih banyak selebritis pria yang bergaya ngondek seperti EP, anggota DPR yang nyambi jadi host kuis, kemudian ada juga A, yang bulan lalu mengikuti Gay Parade di AS. Dan masih banyak lagi calon-calon artis, maupun yang sudah menjadi artis berpromosi LGBT. Mereka belum terbukti LGBT selain dari SJ dan IB yang sudah ketahuan bermain anggar. Tetapi mereka tanpa sadar telah menjadi agent LGBT. Ini adalah sebuah tantangan bagi KPI untuk menghambat laju LGBT yang merambah dunia selebritis di tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline