Lihat ke Halaman Asli

Dean Ridone

Saya Hanya orang Biasa

Pesta Jokowi di Tengah Bau Kematian Rehan Saputra

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah gegap gempita kemeriahan pesta Jokowi-JK yang dirayakan nyaris sempurna hingga menyisakan bau pesing di sekitar Monas, bahwa ternyata rasa gembira pesta penyambutan presiden baru itu tidak cukup menghibur Agustin, seorang ibu  yang baru tiga hari lalu, telah kehilangan anaknya, Muhammad Rehan Saputra (10).

Rehan, siswa kelas IV sekolah dasar, warga Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Muhammad Rehan Saputra (10), meninggal dunia tidak ada hubungannya dengan pristiwa dilantiknya Jokowi, tetapi disebabkan oleh keracunan makanan ringan berupa mi lidi.

"Anak saya meninggal hari Jumat (17/10/2014) lalu setelah sempat dirawat di Puskesmas Sukorambi selama satu jam," ucap Agustin, ibu Rehan, dengan mata berkaca-kaca, Senin (Kompas. 20/10/2014).

Ciri-ciri dari keracunan mi lidi seperti yang diceritakan Agustin, yakni pusing dan keluar keringat dingin, tak lama kemudian muntah. Sebelumnya kejadian muntah,  ibunya berencana membawanya ke dokter, tapi entah mengapa Rehan menolak. Setelah muntah, Rehan mau menemui dokter. Dokter lantas memberikan obat kepada anaknya untuk mengobati keracunan tersebut.

"Begitu sampai di rumah, anak saya muntah-muntah lagi dan saat itu juga saya bawa lagi ke dokter, dan langsung disarankan untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan," ungkap dia.

Takdir berkata lain, Rehan harus menghadap ilahi, setelah kondisi dia mengalami drop lagi, terakhir sebelum dia meninggal, dia mengalami sesak napas yang begitu hebat. Rehan pun harus pergi tanpa menyaksikan pergantian presiden baru di negeri ini.

Ditengah suasana duka, Agustin berharap pada para orangtua mesti waspada dan berhati- hati pada saat anak  berada di luar rumah.

"Saat di sekolah, atau di luar rumah, kita tidak tahu mereka jajan apa, apakah jajan itu sudah kedaluwarsa atau tidak, lalu apakah mengandung bahan kimia yang berbahan kimia atau tidak, mereka tidak akan tahu. Untuk itu, pesan saya harus lebih ketat, di sekolah juga begitu, tidak boleh anak-anak jajan sembarangan, dan kalau perlu penjual dilarang berjualan di area sekolah," katanya sambil meneteskan air mata.

Sampai berita ini dilaporkan oleh harian kompas, Jokowi tidak tahu dengan masalah tersebut. Jokowi masih larut dengan eforia pesta pelantikan yang begitu banyak perhatian dari beberapa negara luar. Tak sedikit pun dari diri Agustin berniat mengkritik pesta Jokowi, tetapi yang penting bagi dia dan juga mungkin sama seperti ibu-ibu lainnya di Indonesia berharap kepada pemerintah Jokowi untuk menertibkan para pedagang di sekolah-sekolah agar berjualan dengan sehat dan higienis, dan kalau perlu pakai standar ISO yang berjualan di sekolah, karena sudah banyak anak yang jadi korban akibat keracunan makanan. Turut berduka cita Agustin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline