2bp.blogspot.com
Serang adalah kota perlintasan. Orang-orang yang hendak bepergian menuju Pulau Sumatera melintasi wilayah kota Serang. Sebagai kota perlintasan, posisi Kota Serang sangat strategis dari sudut nilai ekonomi. Adanya pelabuhan Merak yang disusul adanya jalan tol jurusan Merak-Tangerang, yang kemudian disusul dengan jalan tol menuju Jakarta, memudahkan distribusi kebutuhan barang. Hampir separuh hasil bumi yang beredar di Jakarta berasal dari pulau Sumatera. contohnya, Jeruk dari Medan, Pisang dari Lampung. Saat musim duku datang dari Palembang.
Hal sebaliknya terjadi pada barang-barang industri dari Jakarta dikirim ke pulau Sumatera melewati kota Serang. Pengiriman barang dari Jakarta melalui darat lebih ringan biayanya daripada harus melalui angkutan laut. Sayangnya Jokowi tidak memfsilitasinya dengan membatalkan proyek JSS. Andai saja, proyek tersebut tidak dibatalkan tentunya proses lalu lintas distribusi barang akan lebih murah lagi, dan tentunya menumbuhkan geliat ekonomi dan pariwisata di sekitar proyek JSS.
Sebagai kota perlintasan, disatu sisi ada untungnya, tetapi disisi lain ada ruginya. salah satu kerugiannya adalah maraknya para ODS (Orang dengan Schizoprenia) atau orang kampung biasanya menyebutnya orang gila berkeliaran di Kota Serang. Entah datangnya dari mana ODS itu, mengingat begitu banyak berkeliaran di hampir setiap sudut pertokoan.
Sejauh ini para ODS ini masih berprilaku baik, karena belum sampai mengganggu ketertiban masyarakat, tetapi meski tidak mengganggu, keberadaan mereka tetap harus menjadi perhatian pemerintah kota.
Diduga Para ODS sengaja dibuang oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dari luar kota. Mereka dibuang dari jalan tol di wilayah area kota Serang menjelang subuh, agar tidak tercium oleh pemerintah kota. Kini pemerintah kota Serang harus menanggung beban dari maraknya ODS. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H