Lihat ke Halaman Asli

Rido Nababan

Creative Copywriter | Content Writer | Teacher

Mengapa Bau Tanah Tercium Setelah Hujan Turun?

Diperbarui: 26 Januari 2025   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hujan Turun. (Sumber: freepik.com/wirestock)

Salam hangat bagi para pembaca yang budiman!

Pernahkah Anda merasakan aroma khas yang muncul setelah hujan turun? Aroma segar ini sering dikaitkan dengan bau tanah basah, dan bagi sebagian orang, aroma ini sangat menenangkan dan membawa kenangan tersendiri. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang menyebabkan aroma khas ini muncul?

Apa itu Petrichor?

Aroma yang kita cium setelah hujan itu bukanlah sekadar bau tanah basah biasa. Fenomena ini memiliki nama ilmiah, yaitu petrichor. Istilah ini diciptakan oleh dua ilmuwan Australia, Isabel Joy Bear dan Richard Grenfell Thomas, pada tahun 1964. Petrichor berasal dari bahasa Yunani, petra yang berarti batu dan ichor yang berarti cairan yang mengalir dalam pembuluh darah dewa-dewi Yunani. Pemilihan nama ini cukup puitis, menggambarkan bagaimana aroma ini seolah-olah "mengalir" dari bebatuan dan tanah setelah diguyur hujan.

Meskipun terdengar ilmiah, petrichor sebenarnya merupakan hasil dari interaksi kompleks antara berbagai elemen alam, seperti tanah, bakteri, dan minyak tumbuhan. Ibaratnya, petrichor adalah sebuah orkestra alam yang menghasilkan melodi aroma yang unik dan menyegarkan. Setiap elemen memainkan perannya masing-masing, menciptakan harmoni yang hanya bisa kita nikmati setelah hujan.

Untuk memahami lebih dalam tentang petrichor, mari kita telaah satu per satu komponen yang berperan dalam pembentukan aroma khas ini. Ibaratnya kita sedang membongkar sebuah mesin untuk melihat bagaimana setiap bagiannya bekerja dan saling berkaitan. Dengan memahami proses ini, kita akan semakin mengagumi keajaiban alam yang seringkali luput dari perhatian kita.

Komponen Pembentuk Aroma Petrichor

1. Bakteri Actinobacteria

Bakteri ini merupakan aktor utama dalam produksi petrichor. Actinobacteria hidup di dalam tanah dan menghasilkan senyawa organik yang disebut geosmin. Geosmin inilah yang memberikan aroma khas seperti tanah atau lumpur. Saat tanah kering, bakteri ini menghasilkan spora yang kemudian terperangkap di dalam tanah. Ibaratnya, bakteri ini seperti "tidur" saat musim kemarau dan "bangun" saat hujan tiba.

2. Minyak Tumbuhan

Beberapa tumbuhan mengeluarkan minyak selama musim kemarau. Minyak ini akan terakumulasi di tanah dan bebatuan. Saat hujan turun, minyak ini akan terlepas ke udara dan bercampur dengan geosmin, menciptakan aroma yang lebih kompleks. Ibaratnya, minyak tumbuhan ini seperti "parfum" alami yang ditambahkan ke aroma dasar geosmin.

3. Ozon

Selain geosmin dan minyak tumbuhan, ozon juga berkontribusi pada aroma setelah hujan. Ozon terbentuk saat petir menyambar dan memecah molekul oksigen di udara. Angin kemudian membawa ozon ke permukaan tanah, di mana ia memberikan aroma segar dan sedikit menyengat. Ibaratnya, ozon ini seperti "sentuhan akhir" yang menyempurnakan aroma petrichor.

Proses Terjadinya Petrichor

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline