Lihat ke Halaman Asli

Rido Baharudin Ar Rasyid

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Dosen Undip Hibahkan Alat Pirolisis untuk Bantu Produktivitas UMKM melalui Aplikasi Asap Cair

Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Melalui program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU), dalam rangka pemberdayaan kelompok tani organik. Dosen Undip menghibahkan alat produksi asap cair (pirolisis) kepada petani UMKM Ngudi Makmur di Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

Susiana Purwantisati selaku ketua tim IDBU menjelalaskan bahwa alat pirolisis ini berupa  satu unit alat pirolisis grade 1 dan grade 2.

Dokumen Pribadi

Kedua alat ini menghasilkan asap cair grade tinggi yang berpotensi sebagai bahan preservatif makanan yang aman dan ramah lingkungan karena tidak mengandung senyawa yang berbahaya untuk diaplikasikan pada produk makanan.

“Alat grade 1 dapat digunakan untuk melakukan pengawetan makanan siap saji, dengan cara diaplikasikan langsung pada makanan. Sedangkan pada alat grade 2 dapat digunakan untuk pengawetan bahan makanan yang sifatnya masih mentah,” ungkap Susiana Purwantisari.

Menurut salah satu mahasiswa KKN Tematik Undip, asap cair sering dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami karena
mengandung senyawa fenol, karbonil, dan asam yang berperan sebagai antimikroba dan antioksidan.

Rangkaian alat untuk pembuatan asap cair ini terdiri dari reaktor pirolisis, tar scrubber, kondensor, dan unit purifikasi.

Ketua UMKM Ngudi Makmur I, Agus Mawardi mengatakan bahwa dengan adanya alat pirolisis ini sangat bermanfaat bagi dirinya selaku petani maupun sebagai bagian dari UMKM.

Dokumen Pribadi

Dengan adanya alat pirolisis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para petani di Desa Kataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline