Lihat ke Halaman Asli

Menikmati Udara Sejuk Suasana Pagi di Bumiayu

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14079833741715142987

[caption id="attachment_319133" align="aligncenter" width="210" caption="Doc. Pribadi"][/caption]

Ada yang selalu membuat kita kangen dengan kampung halaman kita. Selain keluarga tercinta, tentunya suasana kampung kita yang bersahaja. Apalagi bagi kita yang sedang merantau di kota besar. Memiliki kampung yang jauh dari hirup pikuk keramaian kota besar pasti akan menjadi hal yang sangat dikangenin.

Salah satu contoh aku. Aku punya kampung di daerah pegunungan. Tempatnya sejuk, indah, udaranya bersih. Tepatnya di Dukuh Pesawahan, Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Desaku ini dikelilingi perbukitan dan juga ladang-ladang pertanian.

Suasana sejuk di pagi hari menjadi hal yang paling menyenangkan bagi aku. Karena ini moment untuk aku bisa merelaksasikan tubuh. Udara segar yang aku hirup serasa membuat seluruh tubuh ini di Charge ulang, setelah sekian lama berada di kota besar yang sudah tidak memiliki udara seperti di desaku ini.

Sejauh mata memandang aku disuguhkan oleh hijaunya perbukitan yang membentang dari timur sampai ke barat. Hijaunya sawah-sawah petani juga tak berujung. Seakan semuanya ini adalah persembahan alam untuk orang-orang yang begitu bersahaja di desaku.

Gemercik air dari sungai juga tak kalah hebatnya. Airnya mengalir deras dari sumbernya. Saat menyentuh air tersebut rasanya sayang untuk di lewatkan, kalau tubuh ini tidak merasakan segarnya air tersebut. Air murni asli didesaku yang disaring langsung dari alam, bukan air saringan yang banyak menggunakan bahan-bahan kimia agar terlihat jernih. Seperti yang lazim ditemui di kota-kota besar.

Oh begitu bahagianya aku bisa menikmati ini semua, rasanya tak ingin lagi aku untuk beranjak pergi dari kampungku tercinta ini. Aku tidak ingin meninggal tempat yang begitu tenang, indah, dan tentunya bikin aku kangen terus sama kampungku ini. Namun apa daya, pekerjaanku ada dikota. Semua ini memaksa aku untuk meninggalkan kampung. Tapi ya sudahlah, ini semua sudah terjadi. Dinikmati saja! aku bisa menikmatinya sewaktu-waktu saja.

Sekedar info buat teman-teman yang baca tulisan ini, kalau mau berkunjung ke desaku, untuk berwisata atau sekedar ingin maen lihat-lihat desaku silahkan, bisa menghubungi aku langsung. Terima kasih (/rdl)

(Picture)

[caption id="attachment_319136" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

1407983647385530994

[/caption]

[caption id="attachment_319138" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

14079838521048157828

[/caption]

[caption id="attachment_319139" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

14079840631075603538

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline