Pendidikan berasal dari kata "didik", lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi "mendidik", artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pranatal berasal dari kata pre yang berarti sebelum, dan natal berarti lahir, jadi Pranatal adalah sebelum kelahiran, yang berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan.(Tafsir et al., 2020). Dengan pendidikan, pribadi seorang akan tercipta, baik itu perkara akhlak ataupun masalah keimanannya. Pendidikan tidak hanya berlangsung di lembaga sekolah akan tetapi pendidikan pula berlangsung di dalam lingkungan keluarga terlebih lagi di dalam lingkungan masyarakat. Dan lingkungan keluargalah yang merupakan lembaga yang pertama kali berperan sebagai pendidik. Di sinilah terjalin pola interaksi yang intensif dalam proses pendidikan anak pada suatu keluarga, yang mana ibu sangat berperan penting serta sangat dominan dalam mendidik anak-anaknya.(Tabi'in, 2021).
QS Ali Imran ayat 6 mengindikasikan keterlibatan manusia dalam membentuk janin dalam rahim, salah satu makna dari membentuk dimaksud adalah mendidik anak dalam kandungan, yang lazim dikenal dengan pendidikan pranatal. Dalam pendidikan Islam ditemukan beberapa teori yang berimplikasi pada pendidikan pranatal, sebutlah misalnya anjuran Ali Ra tentang Didiklah anakmu 25 tahun sebelum lahir (Hasnawati, 2019). Fase pendidikan dalam Islam sangat kompleks dan luas, fase ini dimulai sejak pembuahan (ovulasi) yaitu ketemunya Nutfah dengan ovum dalam rahim ibu. Kemudian menjadi janin, ditiupkan roh, dan selanjutnya lahir dan berakhir dengan kematian (Islam, 2004).
Pendidikan pranatal sangatlah penting dilakukan oleh orangtua dalam rangka mencetak generasi yang lebih baik, maka perlu adanya kesadaran orangtua agar senantiasa memiliki pengetahuan agar mampu membimbing dan mengajarkan Pendidikan terutama Pendidikan Islam. Pendidikan dalam kandungan dapat menstimulus otak sehingga mampu menaruh memori dan merespon rangsangan dari luar sehingga manfaatnya seorang anak akan dengan muda diarahkan pada hal-hal kebaikan, mudah untuk menghafal pelajaran, mudah untuk melakukan perilaku baik, juga mudah untuk dinasehati.(Mansur & Andalas, 2019). Diantara metode yang digunakan dalam Pendidikan prenatal adalah do'a sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-a'raf ayat 189 yang artinya:
"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya,( istrinya) mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur."
Menurut Thomas Bouchard dalam Herlina menyatakan bahwa perlakuan terhadap bayi dalam kandungan dapat membentuk kecerdasan anak tiga kali lipat lebih besar dibanding setelah lahir. Faktor genetik ibu sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak, pengaruh sangat besar karena kecerdasan seseorang berhubungan dengan kromosom X yang berasal dari ibu. Genetik ibu diturunkan pada anaknya melalui mitokondria yang hanya ada pada ibu. Mitokondria salah satu bagian sel yang punya DNA sendiri, itulah sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%(Herlina & Nurjanah, 2017).
Proses penciptaan manusia dalam Alquran juga dijelaskan pada QS Al Alaq ayat2 yang artinya "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah" Dalam Alquran dan Terjemah Kementerian Agama kata 'Alaq diterjemahkan dengan segumpal darah. Makna dari kata 'Alaq adalah bergantung atau berdempet (Shihab, 1997). 'Alaq juga memberikan makna bahwa manusia sesungguhnya adalah mahluk Alaqiyah, atau mahluk sosial yang memiliki ketergantungan pada alam. Menurut Al Lusi yang dikutip oleh Quraish Shihab, pemilihan kata 'Alaq dalam ayat ini menggambarkan ke maha kuasaan Allah dalam penciptaan manusia yang dilengkapi potensi dan kemampuan yang dapat dikembangkan. Dalam konteks pendidikan pranatal, bayi dalam kandungan sangat bergantung pada ibu yang mengandungnya, memiliki potensi dan kemampuan untuk dikembangkan lewat pendidikan yang dilaksanakan oleh ibunya.Ibu hamil yang membiasakan diri membaca Alquran memberi dampak positif terhadap anak dalam kandungannya, Sebuah penelitian yang dipaparkan pada konferensi kedokteran Islam Amerika utara menyatakan bahwa bayi dalam kandungan yang mendengarkan bacaan Alquran ibunya akan merespon dengan senyuman dan akan semakin tenang (Wahyuni et al., 2019)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI