Lihat ke Halaman Asli

Ilyas RidloMursyidi

Mahasiswa PPG Prajabatan UM Tahun 2023

Dosen Prodi Sejarah UIBU Gandeng Anggota Komunitas JJM Kembangkan Aplikasi Digital untuk Branding Wisata Warisan Budaya Malang

Diperbarui: 26 September 2024   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Malang, yang terletak di Jawa Timur, semakin menonjol sebagai destinasi wisata berkat kekayaan warisan budayanya yang memukau. Dari situs sejarah yang megah hingga tradisi lokal yang kental, Malang menawarkan berbagai potensi wisata yang siap dikembangkan lebih lanjut.

Candi Singosari, Candi Sumberawan, Candi Kidal, Candi Badut dan Candi Jago, merupakan candi peninggalan masa Hindu-Budha yang berasal dari era Kerajaan Singosari dan majapahit, adalah contoh nyata dari kekayaan budaya Malang. Candi Singosari, dengan arsitektur megah dan, serta Candi Jago dengan desain unik dihiasi ukiran yang detail, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin menyelami sejarah masa lalu. 

Di samping itu, terdapat banyak Museum seperti Museum Mpu Purwa, Museum Singhasari, Museum Brawijaya, Museum Musik Indonesia yang mampu memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk menggali perjalanan sejarah Malang dari masa kerajaaan hingga kemerdekaan.

Dokumen Pribadi

Dalam upaya untuk memaksimalkan potensi ini, Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Universitas Insan budi Utomo meluncurkan berbagai inisiatif pengembangan, salah satu cara yang dilakukan adalah mengikuti Program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang di inisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Program pengabdian yang dilakukan oleh dosen Prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi dalam hal ini dilaksanakan oleh Bapak Ferdinan Bashofi bersama tim pengabdian dengan fokus utama adalah bagaimana mengajak komunitas lokal dalam mengembangkan dan mengelola media dan aplikasi digital untuk meningkatkan branding wisata warisan budaya.

Edukasi masyarakat dan pelatihan bagi anggota komunitas pecinta situs-situs warisan budaya juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan ini. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat lokal terutama komunitas yang bergerak pada pelestarian situs warisan budaya terlibat dan mendapatkan manfaat dari pengembangan ini," ujar Bapak Ferdinan Bashofi, Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Universitas IBU.

Promosi melalui media sosial, situs web, dan aplikasi digital perlu dilakukan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kolaborasi antara Lembaga Akademis dengan komunitas-komunitas lokal untuk mendukung pelestarian dan pengembangan berkelanjutan menjadi langkah strategis yang dijalankan.

Dengan upaya-upaya ini, Malang tidak hanya melestarikan warisan budaya yang ada tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya lokal. Kota ini diharapkan dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata warisan budaya yang unggul dan berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline